Padang (ANTARA) - Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Sumatera Barat siap untuk menerima relokasi kapal nelayan dari Muaro Padang terkait wacana ubah fungsi Pelabuhan Muaro menjadi marina atau pelabuhan kapal pesiar.
"Dari segi sarana dan prasarana, Pelabuhan Samudra Bungus sangat siap untuk menerima kapal nelayan dari Muaro Padang," kata Kepala Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Soma Somantri di Padang, Minggu.
Kebutuhan nelayan seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) air bersih dan kebutuhan lain sudah tersedia dengan cukup di pelabuhan itu. Nelayan bisa mendapatkannya dengan mudah dan lancar sehingga tidak perlu khawatir.
Kawasan pelabuhan juga relatif luas dan masih bisa dikembangkan untuk menampung kapal nelayan maupun kapal barang. Pengembangan itu juga telah masuk dalam rencana ke depan.
"Kami mendukung wacana pembagian wilayah pelabuhan untuk wisata dan untuk perikanan. Dalam waktu dekatpun kami siap menampung nelayan tersebut," ujarnya.
Saat ini Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus sudah melayani kapal ikan milik nelayan, juga melayani kapal barang dan penumpang untuk ke Mentawai.
Sebagian perairan pelabuhan sementara ini juga dimanfaatkan oleh pemilik kapal pesiar untuk sandar karena biasanya kapal-kapal itu hanya beroperasi April hingga September setiap tahun.
Ke depan, jika relokasi kapal nelayan dari Pelabuhan Muaro Padang jadi dilakukan, maka tempat sandar kapal pesiar itu bisa juga dijadikan tempat sandar kapal nelayan, sementara kapal pesiar akan dipindahkan ke marina di Pelabuhan Muaro.
Rencana alih fungsi Pelabuhan Muaro menjadi marina sudah menjadi wacana sejak dua tahun terakhir. Kawasan pelabuhan yang berdampingan dengan Kota Tua dinilai memiliki potensi besar dikembangkan menjadi kawasan wisata baru.
PT Pelindo II akan mengelola pelabuhan marina tersebut dan telah menganggarkan ratusan miliar untuk merealisasikannya.
"Dari segi sarana dan prasarana, Pelabuhan Samudra Bungus sangat siap untuk menerima kapal nelayan dari Muaro Padang," kata Kepala Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Soma Somantri di Padang, Minggu.
Kebutuhan nelayan seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) air bersih dan kebutuhan lain sudah tersedia dengan cukup di pelabuhan itu. Nelayan bisa mendapatkannya dengan mudah dan lancar sehingga tidak perlu khawatir.
Kawasan pelabuhan juga relatif luas dan masih bisa dikembangkan untuk menampung kapal nelayan maupun kapal barang. Pengembangan itu juga telah masuk dalam rencana ke depan.
"Kami mendukung wacana pembagian wilayah pelabuhan untuk wisata dan untuk perikanan. Dalam waktu dekatpun kami siap menampung nelayan tersebut," ujarnya.
Saat ini Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus sudah melayani kapal ikan milik nelayan, juga melayani kapal barang dan penumpang untuk ke Mentawai.
Sebagian perairan pelabuhan sementara ini juga dimanfaatkan oleh pemilik kapal pesiar untuk sandar karena biasanya kapal-kapal itu hanya beroperasi April hingga September setiap tahun.
Ke depan, jika relokasi kapal nelayan dari Pelabuhan Muaro Padang jadi dilakukan, maka tempat sandar kapal pesiar itu bisa juga dijadikan tempat sandar kapal nelayan, sementara kapal pesiar akan dipindahkan ke marina di Pelabuhan Muaro.
Rencana alih fungsi Pelabuhan Muaro menjadi marina sudah menjadi wacana sejak dua tahun terakhir. Kawasan pelabuhan yang berdampingan dengan Kota Tua dinilai memiliki potensi besar dikembangkan menjadi kawasan wisata baru.
PT Pelindo II akan mengelola pelabuhan marina tersebut dan telah menganggarkan ratusan miliar untuk merealisasikannya.