Padang, (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Asrinaldi menilai pemilihan wakil yang tepat oleh  kandidat akan menentukan pemenang pilkada Gubernur Sumbar 2020 yang akan digelar pada 23 September.

" Mengacu kepada hasil survei yang beredar, saat ini elektabilitas para calon gubernur masih berada di bawah 20 persen atau belum aman, oleh sebab itu calon yang bisa memilih wakil yang tepat akan mendapatkan tambahan suara sehingga bisa menang," kata dia di Padang, Minggu.

Menurut dia kemenangan seorang calon kepala daerah yang saat ini berada dalam kelompok 5 besar memiliki elektabilitas tertinggi akan  ditentukan oleh seberapa besar wakilnya dapat membawa suara tambahan.

Apalagi dalam perilaku memilih masyarakat Minangkabau, figur calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sering dihubungkan dengan representasi daerah asal, kata dia,

Ia melihat isu kedaerahan ini walaupun tidak begitu kuat mesti menjadi pertimbangan seorang calon kepala daerah untuk bisa mendapatkan dukungan maksimal dari masyarakat dalam pilkada mendatang. 

Pada sisi lain ia melihat masih rendahnya dukungan publik untuk petahana yaitu  Nasrul Abit yang saat ini menjabat Wakil Gubernur cukup mengherankan. 

Mestinya dengan jabatan sebagai Wakil Gubernur Sumbar memberi ruang yang banyak untuk bersosialisasi,  bahkan dengan program dan kegiatan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Pemprov  Sumbar selama empat tahun mestinya membawa efek positif.

"Tapi sepertinya ini tidak membawa efek yang berarti buat Nasrul Abit," kata dia,

Ia menyampaikan  dengan angka elektabilitas yang masih di bawah 20 persen,  menjadi sinyal yang buruk bagi Partai Gerindra sebagai partai pemenang Pemilu di Sumatera Barat.

Akan tetapi  angka elektabilitas calon lain juga masih di bawah ambang batas aman untuk bisa memenangkan Pilkada September 2020 mendatang, lanjut dia.

Ia menganalisis realitas ini akan membawa implikasi pada kontestasi para calon gubernur akan berlangsung kompetitif dan memiliki peluang yang sama besar.

Kondisi ini juga bermuara pada terjadinya pergantian kekuasaan dari kader partai yang sudah dua periode menguasai jabatan gubernur, ke kader partai lain yang siap menggantikan posisi ini.

Sejumlah nama yang mulai menyosialisasikan diri sebagai calon gubernur Sumbar pada pilgub 2020 yaitu Mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Anggota DPR RI asal Sumbar Mulyadi, Wali Kota Padang Mahyeldi, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi,politisi Gerindra Edriana,  mantan Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe, politisi PKB Suherman, hingga pengusaha Minang Asril Das.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat  resmi memulai tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar (Pilkada) 2020 di kawasan GOR Haji Agus Salim Kota Padang, Minggu.

Ketua KPU Sumatera Barat Amnasmen di Padang, Minggu mengatakan pihaknya telah mempersiapkan berbagai proses dalam pesta demokrasi sekali lima tahun tersebut.

Selain itu, KPU Sumbar juga memperkenalkan maskot yang diberi nama "Sijurdil" dan jingle Pilkada 2020 yang berjudul "Alek Demokrasi" kepada masyarakat.

"Kita berharap bersama-sama mengetahui pemilihan gubernur dan bupati/wali Kota yang akan dilaksanakan 23 Desember 2020, ini bertepatan hari Rabu nantinya," kata dia.
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024