Padang, (ANTARA) -  Pusat Pengkajian Keadilan Agraria dan Lingkungan (Sangkakala) menyelenggarakan Sekolah Keadilan Agraria dan Lingkungan  pada 31 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand)  Padang.

"Sekolah Keadilan Agraria dan lingkungan menghadirkan narasumber Guru Besar Sosiologi Prof Afrizal yang merupakan seorang pakar konflik agraria," kata Direktur Sangkakala Virtuous Setyaka di Padang, Kamis.

Ia memaparkan materi yang diberikan oleh Prof Afrizal meliputi  perspektif teoritik dan praktik keadilan agraria dan lingkungan. 

Kemudian  metodologi riset atau penelitian tentang agraria dan lingkungan yang berguna untuk memperjuangkan dan mewujudkan keadilan agraria dan lingkungan.

Prof Afrizal pernah bersekolah dan menamatkan studi doktoral di Australia dan pernah  juga mengajar di Belanda serta  berkolaborasi dengan  peneliti asing dari Australia, Belanda, dan  Amerika Serikat.

Sekolah keadilan Agraria dan lingkungan diikuti  sekitar 20 orang peserta yang berasal dari beragam profesi  diantara dosen dan mahasiswa S1, S2, dan S3, dari beragam kampus. 

Selain itu juga para aktivis dari beragam organisasi masyarakat sipil dan gerakan sosial, bahkan jurnalis dari berbagai media massa.

Sekolah keadilan Agraria dan lingkungan  adalah  program kerja rutin atau reguler yang akan terus diselenggarakan oleh Sangkakala.

Sebelumnya  sekolah agraria  juga telah diselenggarakan dengan peserta para aktivis dan mahasiswa S1 di Kota Padang dan Jambi pada  kerja sama Sangkakala  dengan Geostrategy Study Club (GSC) Indonesia dan kabarkampus.com. 

Program-program tersebut melengkapi program kerja riset, penelitian,kajian agraria dan lingkungan Sangkakala secara mandiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lain seperti  Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.

Semua program kerja yang telah, sedang, dan akan terus diselenggarakan oleh Sangkala  dalam berbagai bentuk adalah upaya-upaya yang dilakukan para akademisi di dalamnya untuk berkontribusi dalam mewujudkan keadilan agraria dan lingkungan di negeri ini, ujarnya. 

Ia berharap di tahun-tahun berikutnya, akan terus ada program  yang diselenggarakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan berbagai pihak. 

Sangkakala didirikan pada akhir Maret 2019  didedikasikan untuk kejayaan bangsa dan generasi Indonesia di masa datang.

Sementara Koordinator Sekolah keadilan Agraria dan lingkungan  Didi Rahmadi menyatakan ebelum dan sesudah Sekolah Agraria pihaknya  juga bekerja sama dengan Fisip Unand dan Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Petani Indonesia (DPW SPI) Sumatera Barat menyelenggarakan Seminar Nasional Satu Tahun United Nations Declaration Rights of Peasant and Other People Working in Rural Areas (UNDROP). 




 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024