Sarilamak (ANTARA) - Situs cagar budaya Menhir di Nagari Maek, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang juga dikenal sebagai "Nagari Dengan Seribu Menhir" ternyata belum banyak dikunjungi wisatawan namun peninggalan sejarah itu seakan tidak kenal putus asa menunggu kedatangan pengunjung.
Juru pelihara Menhir Bawah Parit, Koto Tinggi Wike Aprilia di Maek, Senin, mengatakan tingkat kunjungan masyarakat setiap harinya masih relatif rendah.
"Memang setiap harinya itu ada yang datang, tapi memang kebanyakan dari orang yang memiliki kepentingan seperti meneliti atau tugas," kata dia.
Ia mengatakan situs cagar budaya tersebut akan ramai apabila adanya kegiatan yang diadakan, baik kegiatan dari Pemkab atau pihak lainnya.
"Kami tidak tau alasan pastinya kenapa minat untuk mengunjungi tempat wisata budaya ini masih rendah. Bahkan di hari libur pun sama, tidak banyak yang mengunjungi," sebutnya.
Padahal, kata dia, untuk mengunjungi tempat tersebut tidak ada pungutan biaya sedikitpun.
"Tapi bagi yang ingin menyumbang sukarela boleh saja. Namun, biaya masuk yang tetap tidak ada," ujarnya.
Meski begitu, disinyalir salah satu penyebab masih rendahnya tingkat kunjungan masyarakat, yakni karena akses untuk mencapai tempat tersebut belum dapat dikatakan baik.
"Jalan menuju kesini juga bisa dikatakan kurang baik karena masih banyak yang belum diaspal. Setelah itu kan lokasi cukup jauh dari perkotaan," kata dia.
Kedepannya, ia berharap agar akses menuju lokasi situs cagar budaya Menhir di Maek bisa diperbaiki, sehingga tingkat kunjungan masyarakat untuk datang berwisata meningkat.
"Saat ini, pihak Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah menunjuk dua orang sebagai petugas kebersihan," ujarnya.
Di Nagari Maek sendiri ada lebih dari 1.000 Menhir terbanyak berada di lokasi Menhir Bawah Parit, Koto Tinggi yang mencapai 354 Menhir.
Selanjutnya di Menhir Koto Godang yang kurang lebih ada seratus dan Menhir Ronah ada 50-an. Selebihnya tersebar dilokasi-lokasi lainnya di Maek.
"Untuk yang tiga ini memang telah dilindungi atau menjadi situs cagar budaya," sebutnya.
Baca juga: Belum sampai dua bulan, sudah 1.650 warga nikmati pelayanan di MPP Payakumbuh
Baca juga: Gubernur Sumbar apresiasi MPP Payakumbuh, minta daerah lain mencontoh
Baca juga: Gubernur: membaca bantu anak sukses jalani kehidupan
Juru pelihara Menhir Bawah Parit, Koto Tinggi Wike Aprilia di Maek, Senin, mengatakan tingkat kunjungan masyarakat setiap harinya masih relatif rendah.
"Memang setiap harinya itu ada yang datang, tapi memang kebanyakan dari orang yang memiliki kepentingan seperti meneliti atau tugas," kata dia.
Ia mengatakan situs cagar budaya tersebut akan ramai apabila adanya kegiatan yang diadakan, baik kegiatan dari Pemkab atau pihak lainnya.
"Kami tidak tau alasan pastinya kenapa minat untuk mengunjungi tempat wisata budaya ini masih rendah. Bahkan di hari libur pun sama, tidak banyak yang mengunjungi," sebutnya.
Padahal, kata dia, untuk mengunjungi tempat tersebut tidak ada pungutan biaya sedikitpun.
"Tapi bagi yang ingin menyumbang sukarela boleh saja. Namun, biaya masuk yang tetap tidak ada," ujarnya.
Meski begitu, disinyalir salah satu penyebab masih rendahnya tingkat kunjungan masyarakat, yakni karena akses untuk mencapai tempat tersebut belum dapat dikatakan baik.
"Jalan menuju kesini juga bisa dikatakan kurang baik karena masih banyak yang belum diaspal. Setelah itu kan lokasi cukup jauh dari perkotaan," kata dia.
Kedepannya, ia berharap agar akses menuju lokasi situs cagar budaya Menhir di Maek bisa diperbaiki, sehingga tingkat kunjungan masyarakat untuk datang berwisata meningkat.
"Saat ini, pihak Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah menunjuk dua orang sebagai petugas kebersihan," ujarnya.
Di Nagari Maek sendiri ada lebih dari 1.000 Menhir terbanyak berada di lokasi Menhir Bawah Parit, Koto Tinggi yang mencapai 354 Menhir.
Selanjutnya di Menhir Koto Godang yang kurang lebih ada seratus dan Menhir Ronah ada 50-an. Selebihnya tersebar dilokasi-lokasi lainnya di Maek.
"Untuk yang tiga ini memang telah dilindungi atau menjadi situs cagar budaya," sebutnya.
Baca juga: Belum sampai dua bulan, sudah 1.650 warga nikmati pelayanan di MPP Payakumbuh
Baca juga: Gubernur Sumbar apresiasi MPP Payakumbuh, minta daerah lain mencontoh
Baca juga: Gubernur: membaca bantu anak sukses jalani kehidupan