Padang Pariaman (ANTARA) - PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau menggelar simulasi keadaan darurat pembajakan pesawat melibatkan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi aksi terorisme.

Kegiatan ini merupakan antisipasi pengamanan agar seluruh perangkat bandara benar-benar siap dengan segala kemungkinan gangguan keamanan yang terjadi, kata Executive General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiyono di Padang Pariaman, Kamis.

Latihan keadaan darurat pembajakan pesawat tersebut mengambil skenario pembajakan pesawat yang sedang parkir di apron bandara.

Pembajakan pesawat dilakukan oleh tersangka teroris yang menyamar sebagai pekerja proyek yang sedang melakukan renovasi bandara.

Dilakukan oleh dua orang pada awalnya tersangka yang menyamar sebagai pekerja sedang melakukan pengecatan apron didampingi bagian teknik selaku pengawas.

Tiba-tiba tersangka teroris langsung menyandera petugas teknik  tersebut menggunakan peralatan pertukangan dan langsung menyeret ke pesawat yang sedang parkir dan tengah menaikan penumpang.

Dalam waktu singkat dua tersangka tersebut langsung membawa sandera ke dalam pesawat dan mengunci pintu dari dalam.
  Petugas keamanan menyelinap  mengerebek teroris yang membajak pesawat pada simulasi di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Kamis (12/12) (Antara/Ikhwan Wahyudi)
Di pesawat penumpang baru menyadari ada pembajakan dan tersangka teroris meminta tuntutan untuk membebaskan rekannya  yang ditahan aparat keamanan.

Sementara sebelum adanya insiden tersebut pihak Angkasa Pura II sudah mendapatkan pemberitahuan  dari Badan Intelijen Negara daerah bahwa terjadi potensi gangguan keamanan di bandara.

Karena mendapatkan laporan tersebut Executive General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiyono langsung  menaikan status keamanan pada level kuning serta meminta pengamanan diperketat dan dilakukan pengecekan keamanan secara acak.

Usai melapor kepada Kapolsek Bandara, ia pun mendapatkan informasi ada pembajakan pesawat.

Begitu mendapat laporan ada pembajakan status bandara dinaikan menjadi level merah dan pengamanan bandara diambil alih oleh aparat kepolisian dan mulai dilakukan negosiasi dengan tersangka  teroris yang ada di pesawat.
  Petugas memadamkan pesawat yang terbakar usai dibajak teroris pada simulasi di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Kamis (12/12) (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Saat itu tersangka teroris meminta agar bahan bakar pesawat diisi dan polisi memenuhi tuntutan tersebut.

Melalui truk bahan bakar aparat menyusupkan Brimob yang berjalan di sisi kiri pesawat  menuju ke pesawat yang sedang dibajak.

Usai pengisian bahan bakar dilakukan pasukan brimob bersenjata lengkap langsung menyerbu pesawat dan berhasil menguasai pesawat dengan kondisi dua pelaku tewas yaitu tersangka teroris dan petugas yang disandera.

Pasukan kemudian menurunkan penumpang yang ada di pesawat dan ternyata masih ada yang kondisinya harus dievakuasi dengan tandu.

Tak lama berselang tim penjinak bom pun datang memastikan tidak ada peledak. Saat tim menaiki pesawat ditemukan api membakar bagian pesawat dan langsung dilakukan pemadaman oleh kendaraan yang sudah bersiaga.

Akhirnya setelah tim pemadam berhasil menjinakan api penumpang yang selamat dibawa ke ruang tunggu penumpang dan dilakukan pendataan.

Sementara dua tersangka teroris yang satu masih hidup dan satu lagi meninggal ditangani oleh aparat keamanan untuk proses selanjutnya.

Simulasi melibatkan Polres Bandara, Lanud Sutan Syahrir, Basarnas, PMI, Brimob Badan Intelijen Negara Daerah, Airnav dan pemangku kepentingan terkait lainnya.


 

Simulasi pengamanan pembajakan pesawat

 



 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024