Sarilamak, (ANTARA) - Lebih dari 150 Kepala Keluarga di Jorong Sabar, Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru akan terganggu aktivitas karena putusnya jembatan penghubung utama.

"Jembatan ini merupakan jembatan yang menjadi jalur utama bagi masyarakat. Sebab, jalur lain itu jauh sehingga memakan waktu," kata Wali Nagari Suayan Zetrial di Akabiluru, Rabu.

Ia mengatakan selain petani, yang paling akan terganggu adalah pelajar yang akan pergi ke sekolah. 

"Ini yang paling dikhawatirkan, takutnya anak-anak disini susah pergi sekolah. Ada 200 anak yang akan kesulitan pergi sekolah," sebutnya.

Salah seorang warga Yurni menyebutkan jembatan tersebut sudah berumur 30 tahun dan pembangunannya melalui penimbunan tanah.

"Hanya di bawahnya saja yang di semen, sedangkan sekitar dua meter hanya ditimbun pakai tanah," ujarnya.

Menurutnya perbaikan dan pembangunan jembatan di lokasi tersebut memang keharusan karena sangat dibutuhkan masyarakat.

Bupati Limapuluh Kota Irfendi Ardi saat meninjau ke lokasi mengatakan Pemkab Limapuluh Kota akan langsung memperbaiki jembatan tersebut.

"Besok (Kamis) Dinas PUPR akan langsung memperbaiki jembatan yang rusak karena hujan dalam beberapa hari terakhir," kata dia.

Memang, untuk sementara perbaikan jembatan tersebut masih terbatas atau belum dengan konstruksi dan pembangunan yang seharusnya.

"Kita perbaiki untuk sementara, agar tidak ada aktifitas warga yang terganggu dan aman untuk warga," kata dia.
 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024