Lubukbasung, (ANTARA) - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat, Faldo Maldini bakal mengunjungi 500 titik di provinsi itu dalam melakukan tatap muka dengan masyarakat untuk meningkatkan elektabilitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2020.
"Saya bakal mengunjungi 500 titik di kabupaten dan kota se-Sumbar dan saat ini baru 200 titik yang saya kunjungi," katanya saat silaturahmi dengan generasi muda Agam di Lubukbasung, Selasa.
Dalam kunjungan itu, ia memaparkan Sumangaik Sambilan untuk perubahan Sumbar.
Program itu seperti, Sumangaik Baraja dan Sumangaik Mangaji yang berisi gagasan tentang pendidikan, Sumangaik Raun tentang infrastruktur pendukung, Sumangaik Manggaleh berisi gagasan tentang industri dan Sumangaik Bakawan tentang jejaring dan hubungan kerja sama.
Lalu, Sumangaik Malayani tentang pelayanan publik berbasis partisipasi masyarakat, Sumangaik Bajaleh tentang transparansi APBD, Sumangaik Badayo berisi gagasan peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak dan terakhir Sumangaik Basegeh tentang inovasi berbagai bidang.
"Mudah-mudahan ada perubahan untuk Sumbar nantinya dengan program tersebut," katanya
Ia mengakui, kunjungan ke 500 titik itu terinspirasi dari Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno saat maju pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Saat itu, elektabilitas Sandiaga Salahuddin Uno belum ada di DKI Jakarta. Namun dia melakukan kunjungan ke 500 titik di Jakarta, sehingga Sandiaga Salahuddin Uno terpilih menjadi wakil gubernur mendapingi Anies Rasyid Baswedan, sehingga saat Pilkada pasangan ini berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dengan kunjungan itu, mantan ketua BEM Universitas Indonesia pertama dari Sumbar itu yakin elektabilitas cukup tinggi nantinya, sehingga dilirik partai politik lain untuk diusung menjadi gubernur.
"Apabila maju pada Pilkada 2020, saya bakal menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai juru bicara saat Pilkada nanti," katanya.
Ia yang baru berusia 29 tahun saat jadwal pendaftaran calon Gubernur Sumbar 2021-2026 ditutup, harus berjuang ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar bisa berpartisipasi karena menurut UU Pilkada, syarat umur calon gubernur minimal 30 tahun.
"Kita optimis menang di MK sehingga bisa ikut sebagai calon termuda dalam Pilgub Sumbar," katanya. (*)
"Saya bakal mengunjungi 500 titik di kabupaten dan kota se-Sumbar dan saat ini baru 200 titik yang saya kunjungi," katanya saat silaturahmi dengan generasi muda Agam di Lubukbasung, Selasa.
Dalam kunjungan itu, ia memaparkan Sumangaik Sambilan untuk perubahan Sumbar.
Program itu seperti, Sumangaik Baraja dan Sumangaik Mangaji yang berisi gagasan tentang pendidikan, Sumangaik Raun tentang infrastruktur pendukung, Sumangaik Manggaleh berisi gagasan tentang industri dan Sumangaik Bakawan tentang jejaring dan hubungan kerja sama.
Lalu, Sumangaik Malayani tentang pelayanan publik berbasis partisipasi masyarakat, Sumangaik Bajaleh tentang transparansi APBD, Sumangaik Badayo berisi gagasan peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak dan terakhir Sumangaik Basegeh tentang inovasi berbagai bidang.
"Mudah-mudahan ada perubahan untuk Sumbar nantinya dengan program tersebut," katanya
Ia mengakui, kunjungan ke 500 titik itu terinspirasi dari Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno saat maju pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Saat itu, elektabilitas Sandiaga Salahuddin Uno belum ada di DKI Jakarta. Namun dia melakukan kunjungan ke 500 titik di Jakarta, sehingga Sandiaga Salahuddin Uno terpilih menjadi wakil gubernur mendapingi Anies Rasyid Baswedan, sehingga saat Pilkada pasangan ini berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dengan kunjungan itu, mantan ketua BEM Universitas Indonesia pertama dari Sumbar itu yakin elektabilitas cukup tinggi nantinya, sehingga dilirik partai politik lain untuk diusung menjadi gubernur.
"Apabila maju pada Pilkada 2020, saya bakal menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai juru bicara saat Pilkada nanti," katanya.
Ia yang baru berusia 29 tahun saat jadwal pendaftaran calon Gubernur Sumbar 2021-2026 ditutup, harus berjuang ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar bisa berpartisipasi karena menurut UU Pilkada, syarat umur calon gubernur minimal 30 tahun.
"Kita optimis menang di MK sehingga bisa ikut sebagai calon termuda dalam Pilgub Sumbar," katanya. (*)