Pulau Punjung (ANTARA) - Komplek Candi Padang Roco mulai ramai dikunjungi wisatawan dari provinsi tetangga yakni, Riau dan Jambi karena akses transportasi semakin lancar ke obyek tersebut.
"Kunjungan wistawan dari luar Sumbar, umumnya dari kabupaten provinsi tetangga," kata salah seorang tenaga penjaga Komplek Candi Padang Roco Alifriadi, Minggu.
Komplek Candi Padang Roco berada di Jorong Padang Roco, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, berjarak sekitar 10 kilometer dan sekitar 20 menit dengan kendaraan dari jalan lintas tepatnya depan kantor bupati Dharmasraya.
Sedangkan pengunjung dari wilayah Sumbar beragam, ada rombongan pelajar dan bahkan akhir pekan lalu seluruh kepala SLTA se-Sumbar datang, nyaris tidak bisa parkir.
Menurut dia, dampak dari kegiatan Festival Pamalayu memang ada pengaruhnya terhadap minat pengunjung ke lokasi situs bersejarah tersebut.
Pengunjung sebelum sampai ke Candi Padang Roco, maka bisa melihat pula situs sejarah Candi Padang Sawah --lokasi berada dipinggiran Batanghari--.
Sementara itu, juru pelihara dari UPT Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Rahmat juga membenarkan kunjungan mulai ada peningkatan.
Ia mengatakan, luas komplek Candi Padang Roco yang sudah dipagar mencapai 4.475 meter persegi.
Jadi, di komplek Candi Padang Roco ada tiga, candi 1 secara astronomis terletak pada 00'57'49,19 Lintang Selatan dan 101 '35'57,47 Bujur Timur dengan ketinggian 118 meter dari permukaan air laut.
Bagian yang dapat dipugar hanya bagian kaki. Berdenah bujur sangkar dengan ukuran 4.40x4.40m2 dengan tangga di sisi barat daya. Sedangkan profil candi bagian atas berupa pelipit sisi genta atau pelipit padma.
Candi II, secara astronomis terletak 00'57'49',35 LS dan 101'35'56,62 BT dengan ketinggian 113 meter dari permukaan air laut. Denahnya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 25x25m2, di keempat sisinya terdapat tangga/penanjak yang lebar 3,55 meter.
Sementara Candi III, ketinggiannya 123 dari permukaan air laut, denah berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8,7 x18,4 m2. Bangunan yang tersisa hanya struktur bata dengan tinggi 0,40cm dan lebar 0,50cm.
Bangunan ini dibagi menjadi dua ruangan berbentuk bujursangkar yang masing-masing berukuran 8,7x8,7 meter persegi.
Ia menyebutkan, kalau kawasan Candi Padang Roco mencapai 10 hektare yang masih dapat dibuktikan adanya parit mengelilingi kawasan situs tersebut.
Rahmat menyampaikan, titik lokasi candi yang ditemukan selain di Padang Roco dan Padang Sawah, juga Rambahan tempat ditemukannya Arca Bhairawa. Kemudian Bukit Bahelo di Lubuk Bulang dan ada pula Awang Maombiak di Siguntur.
Ia menyebutkan, Candi Padang Roco konon sebagai pusat ibukota kerajaan waktu itu. Sedangkan Candi Pulau Sawah merupakan tempat peribadatan.
"Kunjungan wistawan dari luar Sumbar, umumnya dari kabupaten provinsi tetangga," kata salah seorang tenaga penjaga Komplek Candi Padang Roco Alifriadi, Minggu.
Komplek Candi Padang Roco berada di Jorong Padang Roco, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, berjarak sekitar 10 kilometer dan sekitar 20 menit dengan kendaraan dari jalan lintas tepatnya depan kantor bupati Dharmasraya.
Sedangkan pengunjung dari wilayah Sumbar beragam, ada rombongan pelajar dan bahkan akhir pekan lalu seluruh kepala SLTA se-Sumbar datang, nyaris tidak bisa parkir.
Menurut dia, dampak dari kegiatan Festival Pamalayu memang ada pengaruhnya terhadap minat pengunjung ke lokasi situs bersejarah tersebut.
Pengunjung sebelum sampai ke Candi Padang Roco, maka bisa melihat pula situs sejarah Candi Padang Sawah --lokasi berada dipinggiran Batanghari--.
Sementara itu, juru pelihara dari UPT Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Rahmat juga membenarkan kunjungan mulai ada peningkatan.
Ia mengatakan, luas komplek Candi Padang Roco yang sudah dipagar mencapai 4.475 meter persegi.
Jadi, di komplek Candi Padang Roco ada tiga, candi 1 secara astronomis terletak pada 00'57'49,19 Lintang Selatan dan 101 '35'57,47 Bujur Timur dengan ketinggian 118 meter dari permukaan air laut.
Bagian yang dapat dipugar hanya bagian kaki. Berdenah bujur sangkar dengan ukuran 4.40x4.40m2 dengan tangga di sisi barat daya. Sedangkan profil candi bagian atas berupa pelipit sisi genta atau pelipit padma.
Candi II, secara astronomis terletak 00'57'49',35 LS dan 101'35'56,62 BT dengan ketinggian 113 meter dari permukaan air laut. Denahnya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 25x25m2, di keempat sisinya terdapat tangga/penanjak yang lebar 3,55 meter.
Sementara Candi III, ketinggiannya 123 dari permukaan air laut, denah berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8,7 x18,4 m2. Bangunan yang tersisa hanya struktur bata dengan tinggi 0,40cm dan lebar 0,50cm.
Bangunan ini dibagi menjadi dua ruangan berbentuk bujursangkar yang masing-masing berukuran 8,7x8,7 meter persegi.
Ia menyebutkan, kalau kawasan Candi Padang Roco mencapai 10 hektare yang masih dapat dibuktikan adanya parit mengelilingi kawasan situs tersebut.
Rahmat menyampaikan, titik lokasi candi yang ditemukan selain di Padang Roco dan Padang Sawah, juga Rambahan tempat ditemukannya Arca Bhairawa. Kemudian Bukit Bahelo di Lubuk Bulang dan ada pula Awang Maombiak di Siguntur.
Ia menyebutkan, Candi Padang Roco konon sebagai pusat ibukota kerajaan waktu itu. Sedangkan Candi Pulau Sawah merupakan tempat peribadatan.