Pulau Punjung, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menyatakan kualitas udara di daerah itu pada Rabu (16/10) siang berada pada level tidak sehat berdasarkan data air visual terintegrasi satelit
"Data air visual yang kita amati sejak pagi ini kualitas udara di Dharmasraya berada dilevel tidak sehat," kata Kepala BPBD Dharmasraya, Eldison di Pulau Punjung, Rabu.
Ia menjelaskan data air visual terintegrasi satelit yang diakses pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Dharmasraya berada pada angka 189 atau kategori tidak sehat.
Sementara pada siang hari data kualitas udara berada di angka 175 atau kategori tidak sehat, lanjut dia.
"Jadi kita pantau tiap tiga jam sekali. Sehari sebelumnya juga tidak sehat," katanya.
Menurut dia kabut asap yang menyelimuti Dharmasraya merupakan asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi.
Ia mengatakan arah angin arah tenggara membawa asap dari provinsi tetangga sampai ke Dharmasraya. Semakin kencang angin bertiup semakin cepat pergerakan kabut diatas Dharmasraya dan diperkirakan pada Kamis (17/10) semakin membaik.
"Puncak kabut asap terjadi antara pukul 09.00 sampai 12.00 WIB siang tadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat supaya mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Kalau pun beraktivitas di luar rumah diharapkan menggunakan masker serta banyak mengonsumsi buah dan minum air putih," tambah dia. (*)
"Data air visual yang kita amati sejak pagi ini kualitas udara di Dharmasraya berada dilevel tidak sehat," kata Kepala BPBD Dharmasraya, Eldison di Pulau Punjung, Rabu.
Ia menjelaskan data air visual terintegrasi satelit yang diakses pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Dharmasraya berada pada angka 189 atau kategori tidak sehat.
Sementara pada siang hari data kualitas udara berada di angka 175 atau kategori tidak sehat, lanjut dia.
"Jadi kita pantau tiap tiga jam sekali. Sehari sebelumnya juga tidak sehat," katanya.
Menurut dia kabut asap yang menyelimuti Dharmasraya merupakan asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi.
Ia mengatakan arah angin arah tenggara membawa asap dari provinsi tetangga sampai ke Dharmasraya. Semakin kencang angin bertiup semakin cepat pergerakan kabut diatas Dharmasraya dan diperkirakan pada Kamis (17/10) semakin membaik.
"Puncak kabut asap terjadi antara pukul 09.00 sampai 12.00 WIB siang tadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat supaya mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Kalau pun beraktivitas di luar rumah diharapkan menggunakan masker serta banyak mengonsumsi buah dan minum air putih," tambah dia. (*)