Pulau Punjung (ANTARA) - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menerima menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr. Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wana Bhakti, Senayan Jakarta, Rabu.
Penghargaan diberikan atas jasanya sebagai penanggungjawab aksi mitigasi pengendalian iklim dan telah terigestrasi dalam sisten registrasi nasional (SRN).
Perubahan iklim akhir akhir ini memang cukup merepotkan masyarakat. Mulai dari pergeseran musim kemarau dan musim hujan, peningkatan suhu udara, munculnya gelombang pasang yang kian besar dan bahkan kerap munculnya angin topan dan lain lain.
Perubahan iklim ini telah membawa dampak bagi perekonomian, kesehatan dan sosial kemasyarakatan yang tidak kecil.
Oleh karena itu, iklim perlu dikendalikan dengan melakukan mitigasi perubahan iklim sebagaimana yang telah dilakukan okeh Pemkab Dharmasraya.
Di Dharmasraya, Pemkab telah melaksanakan sejumlah aksi dalam rangka menurunkan emisi, terutama emisi carbondioksida.
Mitigasi itu dilakukan dengan melaksanakan pemanfaatan pekarangan dengan beraneka tanaman buah, sayuran dan tanaman tanaman semusim lainnya.
Tanaman ini akan menurunkan emisi gas karbon dan bisa memperbaiki kualitas udara, serta menekan perubahan iklim sebagaimana yang sudah terjadi.
Sejumlah upaya juga dilakukan oleh Dinas Pertanian, seperti pengembangan buah buahan, peremajaan dan perluasan perkebunan karet dan bahkan penanaman bambu di areal bekas tambang liar juga dinilai menjadi aksi mitigasi yang sudah dikakukan oleh Pemkab Dharmasraya di bawah kendali Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan H. Amrizal Dt. Rajo Medan.
"Karya karya kita dalam melaksanakan mitigasi ini membuahkan penghargaan. Ini merupakan bentuk pengakuan pemerintah pusat atas upaya mitigasi iklim yang sudah kita lakukan selama ini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drg. Erina, MKM.
Erina kini mendampingi Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan menerima penghargaan atas nama seluruh rakyat Kabupaten Dharmasraya.
Penghargaan diberikan atas jasanya sebagai penanggungjawab aksi mitigasi pengendalian iklim dan telah terigestrasi dalam sisten registrasi nasional (SRN).
Perubahan iklim akhir akhir ini memang cukup merepotkan masyarakat. Mulai dari pergeseran musim kemarau dan musim hujan, peningkatan suhu udara, munculnya gelombang pasang yang kian besar dan bahkan kerap munculnya angin topan dan lain lain.
Perubahan iklim ini telah membawa dampak bagi perekonomian, kesehatan dan sosial kemasyarakatan yang tidak kecil.
Oleh karena itu, iklim perlu dikendalikan dengan melakukan mitigasi perubahan iklim sebagaimana yang telah dilakukan okeh Pemkab Dharmasraya.
Di Dharmasraya, Pemkab telah melaksanakan sejumlah aksi dalam rangka menurunkan emisi, terutama emisi carbondioksida.
Mitigasi itu dilakukan dengan melaksanakan pemanfaatan pekarangan dengan beraneka tanaman buah, sayuran dan tanaman tanaman semusim lainnya.
Tanaman ini akan menurunkan emisi gas karbon dan bisa memperbaiki kualitas udara, serta menekan perubahan iklim sebagaimana yang sudah terjadi.
Sejumlah upaya juga dilakukan oleh Dinas Pertanian, seperti pengembangan buah buahan, peremajaan dan perluasan perkebunan karet dan bahkan penanaman bambu di areal bekas tambang liar juga dinilai menjadi aksi mitigasi yang sudah dikakukan oleh Pemkab Dharmasraya di bawah kendali Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan H. Amrizal Dt. Rajo Medan.
"Karya karya kita dalam melaksanakan mitigasi ini membuahkan penghargaan. Ini merupakan bentuk pengakuan pemerintah pusat atas upaya mitigasi iklim yang sudah kita lakukan selama ini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drg. Erina, MKM.
Erina kini mendampingi Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan menerima penghargaan atas nama seluruh rakyat Kabupaten Dharmasraya.