Padang, (ANTARA) - Sebanyak 800-an orang perantau Minang di Wamena, Jayawijaya masih menunggu jemputan kapal untuk bisa pulang ke padang, Sumatera Barat.
"Informasi sementara saat ini, mereka sekitar 600 orang sudah di Jayapura dan 200 orang masih di Wamena. Secara bertahap kita akan pulangkan sesuai keinginan mereka," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Rabu.
Menurutnya proses pemulangan akan dibantu oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Papua bersama dengan TNI, menggunakan kapal milik PT. Pelni.
Baca juga: Pura-pura mati, Erizal selamat saat kerusuhan di Wamena
Bekal untuk mereka selama di perjalanan juga akan dibantu hingga sampai di Padang menggunakan anggaran yang disumbangkan oleh masyarakat melalui rekening Sumbar Peduli Sesama.
Diupayakan agar perantau yang pulang dengan kapal ini bisa langsung sandar di Pelabuhan Teluk Bayur. Namun jika tidak memungkinkan, bisa sampai di Tanjung Priok dan dilanjutkan dengan transportasi lain ke Padang.
"Sekarang dana sudah terkumpul cukup banyak. Kalau memungkinkan nanti, setelah turun di Tanjung Priok, ke Padang menggunakan pesawat," ujarnya.
Baca juga: Cerita Gian anak perantau asal Pesisir Selatan, tak percaya ibu dan adiknya tewas dibakar di Papua
Persoalannya adalah kelengkapan administrasi dari perantau itu yang sekarang sudah tidak ada. Hal itu yang perlu dikomunikasikan dengan pihak Kementerian Perhubungan dan maskapai.
Tetapi kalau memang tidak bisa, bisa menggunakan alternatif lain yaitu bus.
Sementara itu, sebanyak 297 orang perantau di Wamena itu sudah dalam perjalanan pulang.
Mereka masing-masing dibantu oleh Kementrian Perhubungan melalui PT Pelni sebanyak 130 orang sekarang masih di perjalanan.
Kemudian dibantu TNI menggunakan pesawat Hercules sebanyak 50 orang, direncanakan sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma esok hari, dan dibantu ACT sebanyak 97 orang, sampai di BIM besok.
Selain itu ada yang pulang secara mandiri sebanyak 20 orang. (*)
Baca juga: Tanah Datar galang dana bantu perantau Minang korban kerusuhan di Wamena Papua
Baca juga: 300 perantau Minang tetap ingin bertahan di Wamena Papua
"Informasi sementara saat ini, mereka sekitar 600 orang sudah di Jayapura dan 200 orang masih di Wamena. Secara bertahap kita akan pulangkan sesuai keinginan mereka," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Rabu.
Menurutnya proses pemulangan akan dibantu oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Papua bersama dengan TNI, menggunakan kapal milik PT. Pelni.
Baca juga: Pura-pura mati, Erizal selamat saat kerusuhan di Wamena
Bekal untuk mereka selama di perjalanan juga akan dibantu hingga sampai di Padang menggunakan anggaran yang disumbangkan oleh masyarakat melalui rekening Sumbar Peduli Sesama.
Diupayakan agar perantau yang pulang dengan kapal ini bisa langsung sandar di Pelabuhan Teluk Bayur. Namun jika tidak memungkinkan, bisa sampai di Tanjung Priok dan dilanjutkan dengan transportasi lain ke Padang.
"Sekarang dana sudah terkumpul cukup banyak. Kalau memungkinkan nanti, setelah turun di Tanjung Priok, ke Padang menggunakan pesawat," ujarnya.
Baca juga: Cerita Gian anak perantau asal Pesisir Selatan, tak percaya ibu dan adiknya tewas dibakar di Papua
Persoalannya adalah kelengkapan administrasi dari perantau itu yang sekarang sudah tidak ada. Hal itu yang perlu dikomunikasikan dengan pihak Kementerian Perhubungan dan maskapai.
Tetapi kalau memang tidak bisa, bisa menggunakan alternatif lain yaitu bus.
Sementara itu, sebanyak 297 orang perantau di Wamena itu sudah dalam perjalanan pulang.
Mereka masing-masing dibantu oleh Kementrian Perhubungan melalui PT Pelni sebanyak 130 orang sekarang masih di perjalanan.
Kemudian dibantu TNI menggunakan pesawat Hercules sebanyak 50 orang, direncanakan sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma esok hari, dan dibantu ACT sebanyak 97 orang, sampai di BIM besok.
Selain itu ada yang pulang secara mandiri sebanyak 20 orang. (*)
Baca juga: Tanah Datar galang dana bantu perantau Minang korban kerusuhan di Wamena Papua
Baca juga: 300 perantau Minang tetap ingin bertahan di Wamena Papua