Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan bahwa ratusan mahasiswa yang eksodus dari kota studi luar Papua ingin mendirikan posko di halaman kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura.

"Jadi mereka ini adalah mahasiswa luar Papua yang tanpa izin dari Uncen mau mendirikan posko mahasiswa dan itu tidak dibenarkan," kata Kapolda di Abepura, Kota Jayapura, Senin siang.

Sehingga, kata dia, aparat kepolisian dibantu Brimob BKO Nusantara membubarkan mereka.

"Jadi, kita bubarkan mereka supaya tidak jadi posko dan perkuliahan di Uncen tidak macet. Nah, kami melakukan pendekatan negosiasi supaya persoalan ini tidak jadi keuntungan bagi mereka," katanya.

Baca juga: Aksi demo di Wamena kembali anarkis, situasi belum terkendali

"Karena hari ini ada Sidang Umum PBB hari pertama, kami dari Polri tidak ingin hal ini jadi negatif buat kami, sehingga kami berusaha untuk bernegosiasi untuk pulangkan mereka," katanya lagi.

Negosiasi dengan kelompok mahasiswa bisa berjalan lancar dan tidak terjadi aksi kekerasan.

"Rekan-rekan wartawan bisa lihat, bahwa mereka bubar atau pulang dengan aman dan tidak ada satupun kaca yang pecah di auditorium Uncen," katanya

Baca juga: Operasional Bandara Wamena dihentikan pasca aksi demo anarkis

Mantan Kapolda Papua Barat itu mengatakan jumlah mahasiswa eksodus itu sekitar 600 orang.

"Lumayan jumlahnya, ada 20 mobil (truk) yang angkut dikalikan 30 orang. Mereka kita kembalikan ke Expo Wamena, karena titik kumpul mereka di sana," katanya.

Situasi terkini di Kampus Uncen Abepura dan sekitarnya lengang pascapendudukan mahasiswa eksodus. (*)

Baca juga: Sebagian sekolah di Jayapura pulangkan siswa karena ada aksi demo
Baca juga: Flash - Aksi demo anarkis, aktivitas penerbangan ke Wamena dihentikan sementara
Baca juga: KNKT belum bisa pastikan penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter di Papua
Baca juga: Helikopter Freeport dilibatkan cari pesawat hilang di Papua

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024