Bukittinggi, (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang memprediksi kepekatan asap di Sumatera Barat akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga meningkat pada Senin siang.

Kepala BMKG Stasiun GAW, Wan Dayantolis dikonfirmasi dari Bukittinggi, Senin, mengatakan prediksi ini berdasarkan pengamatan Atmosphere Optical Depth untuk mengetahui tingkat kekeruhan atmosfer.

"Diprediksi Senin (23/9) siang ini akan mencapai maksimum dengan indeks di atas 2," katanya.

Baca juga: Kabut asap makin pekat, jarak pandang di Bandara Minangkabau hanya dua kilometer

Selanjutnya berdasarkan pengamatan konsentrasi partikulat (pm10) sejak Minggu (22/9) siang hingga malam hari menunjukkan konsentrasi partikulat konsisten berada di atas nilai ambang batas yaitu 150 µgram/m3.

Pada Minggu siang nilai maksimum pm10 mencapai 341 µgram/m3 atau di level sangat tidak sehat kemudian malam hari konsentrasinya bervariasi berada dalam rentang 150 sampai 250  µgram/m3 atau di level tidak sehat.

Kondisi tersebut merupakan yang terburuk di Sumbar selama terjadi kebakaran hutan dan lahan di tahun ini.

Sebaran asap sudah merata di wilayah Sumbar dan berdasarkan citra Satelit Himawari angin dari lokasi terpantau hotspot dan terjadi kebakaran hutan dan lahan mengarah ke Sumbar.

Baca juga: Kabut asap kian pekat, Pemkab Solok liburkan sekolah tiga hari

"Sebaran asap akan mengarah ke daerah sisi barat Sumbar seperti ke wilayah Padang dan Pariaman," katanya.

Karena kondisi kualitas udara yang semakin menurun masyarakat diminta agar mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama saat pagi menjelang siang dan saat malam hari.

Saat ke luar ruang dianjurkan untuk menutup hidung dan mulut serta menghindari kontak langsung jika terjadi hujan karena keasaman air hujan cenderung tinggi akibat tingginya kandungan polutan di udara.

Baca juga: Pemkab Agam Liburkan Seluruh Siswa Akibat Kabut Asap
Baca juga: Solok Selatan Liburkan Sekolah Akibat Kabut Asap

Sementara akibat udara tidak sehat, pada Senin (23/9) sejumlah daerah sudah mengeluarkan kebijakan agar aktivitas di sekolah diliburkan dan anak diminta mengisi waktu dengan belajar di rumah dan tidak bermain di luar rumah.

Beberapa daerah yang meliburkan siswa ke sekolah pada Senin (23/9) dan Selasa (24/9) yaitu Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan dan daerah lainnya. (*)

Pewarta : Ira Febrianti
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024