Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan anggota kelompok gerakan separatis Kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda turut menjadi provokator yang menyebabkan kericuhan di Papua.
"Benny Wenda memang bagian dari konspirasi. Mereka provokasi, seakan kita (pemerintah) menelantarkan, melanggar HAM," kata Wiranto di Jakarta, Senin.
Dia menegaskan dalam aksinya Benny menggalang dukungan dari dunia internasional, dan menyebarkan berita bohong ke negara luar.
Wiranto menegaskan informasi tidak benar yang disebarkan Benny Wenda dan kelompoknya itu, harus dilawan dengan fakta-fakta.
Sebelumnya Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyarankan pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi persoalan tentang Benny Wenda yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
"Menurut saya pemerintah tidak perlu merespon terkait apa pun penghargaan yang diberikan kepada Benny Wenda," ucap Hikmahanto.
Terkait diberikannya penghargaan kepada Benny Wenda oleh Dewan Kota Oxford, Inggris, Hikmahanto mengatakan sebaiknya pemerintah tidak perlu memikirkan penghargaan itu, karena pemerintah Inggris sudah membuat pernyataan mereka mengakui integritas dari NKRI.
Selain itu, Pemerintah Inggris juga mengatakan jika Dewan Kota Oxford tidak mewakili suara dari pemerintah Inggris.
"Jika pemerintah kita memberikan perhatian, justru memberikan ruang kepada Benny Wenda untuk bermanuver melalui cara-cara diplomasi," ujar Hikmahanto.
Hikmahanto mengatakan Benny Wenda telah mencoba beberapa cara diplomasi, di antaranya membawa resolusi pengakuan rakyat Papua ke PBB, namun gagal.
Hikmahanto menegaskan Benny Wenda menggunakan cara diplomasi dengan memanfaatkan negara-negara Pasifik atau pun cara-cara yang dapat menarik perhatian dunia internasional.
"Benny Wenda memang bagian dari konspirasi. Mereka provokasi, seakan kita (pemerintah) menelantarkan, melanggar HAM," kata Wiranto di Jakarta, Senin.
Dia menegaskan dalam aksinya Benny menggalang dukungan dari dunia internasional, dan menyebarkan berita bohong ke negara luar.
Wiranto menegaskan informasi tidak benar yang disebarkan Benny Wenda dan kelompoknya itu, harus dilawan dengan fakta-fakta.
Sebelumnya Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyarankan pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi persoalan tentang Benny Wenda yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
"Menurut saya pemerintah tidak perlu merespon terkait apa pun penghargaan yang diberikan kepada Benny Wenda," ucap Hikmahanto.
Terkait diberikannya penghargaan kepada Benny Wenda oleh Dewan Kota Oxford, Inggris, Hikmahanto mengatakan sebaiknya pemerintah tidak perlu memikirkan penghargaan itu, karena pemerintah Inggris sudah membuat pernyataan mereka mengakui integritas dari NKRI.
Selain itu, Pemerintah Inggris juga mengatakan jika Dewan Kota Oxford tidak mewakili suara dari pemerintah Inggris.
"Jika pemerintah kita memberikan perhatian, justru memberikan ruang kepada Benny Wenda untuk bermanuver melalui cara-cara diplomasi," ujar Hikmahanto.
Hikmahanto mengatakan Benny Wenda telah mencoba beberapa cara diplomasi, di antaranya membawa resolusi pengakuan rakyat Papua ke PBB, namun gagal.
Hikmahanto menegaskan Benny Wenda menggunakan cara diplomasi dengan memanfaatkan negara-negara Pasifik atau pun cara-cara yang dapat menarik perhatian dunia internasional.