Tamiang Layang, (ANTARA) - Sejumlah karyawan PT Sapta Indra Sejati (SIS), salah satu perusahaan mitra kerja PT Adaro Indonesia diduga keracunan makanan dan harus dirawat di RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

"Kami merasakan pusing dan mual hingga muntah pada sore hari yang dirasakan setelah pulang bekerja dan beristirahat di mess," kata seorang karyawan PT SIS Saiful saat berada di RSUD Tamiang Layang, Sabtu.

Baca juga: Seorang warga meninggal, puluhan ibu-ibu dirawat usai menyantap lontong di acara Yasinan

Ia bersama beberapa karyawan yang melapor kemudian diantar ke RSUD Tamiang Layang pada Jumat (30/8) sekitar pukul 18.00 WIB.

Setelah masuk rumah sakit dan mendapatkan pelayanan  kesehatan selama beberapa jam, kondisi sudah mulai membaik, ujar dia.

"Setelah infusnya habis, kami dipersilakan pulang dengan status rawat jalan dan mengkonsumsi  beberapa obat yang diberi dokter," kata Saipul.

Baca juga: Polisi bentuk tim investigasi selidiki kasus keracunan di resepsi perkawinan

Karyawan lainnya yang juga mengalami keracunan dan berasal dari wilayah lain mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit Pertamina dan rumah sakit pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung serta rumah sakit di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Dia menambahkan, makanan yang dimakannya pada saat itu yakni makanan yang disediakan pihak perusahaan melalui mitra kerja perusahaan berupa nasi disertai ayam goreng dan sop kuah.

Deputy Project Manager  PT SIS A Rizaq Fuadi melalui pesan singkat menyebutkan telah terjadi indikasi keracunan makanan di area kerja PT SIS, di Tanjung, Kalsel yang diduga dipasok oleh salah satu  mitra katering.

Baca juga: Korban keracunan makanan di Dharmasraya mulai pulih, 21 orang diperbolehkan pulang
Baca juga: Dharmasraya Tanggung Biaya Pengobatan Korban Keracunanmakanan

"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini. Para korban telah diberikan perawatan di klinik SIS dan dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat," kata Rizaq.

Kondisi sebagian pasien saat ini sudah membaik sehingga diperbolehkan pulang dan sebagian pasien mendapat perawatan inap untuk observasi lebih lanjut.

Baca juga: Korban Meninggal Keracunan Makanan di Dharmasraya Bertambah

"Kami terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan investigasi atas penyebab terjadinya keracunan makanan ini dan akan mengambil tindakan yang diperlukan agar ke depan kejadian ini tidak terulang kembali," demikian Rizaq. (*)

Pewarta : Kasriadi/Habibullah
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024