Pulau Punjung (ANTARA) - Kementerian Pekerja Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melakukan uji beban terhadap jembatan kabel stayed Sungai Dareh di atas Sungai Batang Hari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) sebelum dioperasionalkan.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zakarsi, di Pulau Punjung, Rabu, mengatakan uji beban jembatan bentang panjang atau jembatan khusus merupakan bagian paling penting dari bagian ruas jalan.
"Harus diujicoba secara langsung untuk mengertahui tingkat keamanan dan keselamatan dari jembatan itu sendiri," katanya.
Ia mengatakan uji coba dilakukan oleh Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk mendapatkan persyaratan sertifikat kelaiakan keamanan dan keselamatan.
Konsultan penguji beban jembatan, Marco mengatakan pada uji coba ini pihaknya menyediakan 20 unit truk fuso dengan beban muatan mencapai 30 ton, truk melewati jembatan secara bersamaan dari dua arah.
Untuk pengujian beban dipasang di setiap titik bangunan sensor penguji kekuatan, dan beberapa peralatan multi fungsi detektor, lanjut dia.
"Kami perkirakan jembatan ini dapat menahan beban di atas 600 ton atau mencapai 1.000 ton, namun ini tidak bisa dipaksakan untuk menepis risiko atau hal yang tidak diinginkan, seperti kerusakan dan juga mementingkan keselamatan pengguna," katanya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Dharmasraya, Budi Waluyo mengatakan jembatan kabel stayed dibangun untuk memperlancar jalur Lintas Sumatera.
Di samping itu, jembatan tersebut sekaligus menjadi ikon Dharmasraya juga diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke daerah itu.
"Daerah banyak diuntungkan dengan kehadiran jembatan kabel stayed pertama di Sumbar ini, selain akan menggerakkan perekonomian masyarakat juga menjadi tempat berwisata nantinya," tambahnya.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zakarsi, di Pulau Punjung, Rabu, mengatakan uji beban jembatan bentang panjang atau jembatan khusus merupakan bagian paling penting dari bagian ruas jalan.
"Harus diujicoba secara langsung untuk mengertahui tingkat keamanan dan keselamatan dari jembatan itu sendiri," katanya.
Ia mengatakan uji coba dilakukan oleh Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk mendapatkan persyaratan sertifikat kelaiakan keamanan dan keselamatan.
Konsultan penguji beban jembatan, Marco mengatakan pada uji coba ini pihaknya menyediakan 20 unit truk fuso dengan beban muatan mencapai 30 ton, truk melewati jembatan secara bersamaan dari dua arah.
Untuk pengujian beban dipasang di setiap titik bangunan sensor penguji kekuatan, dan beberapa peralatan multi fungsi detektor, lanjut dia.
"Kami perkirakan jembatan ini dapat menahan beban di atas 600 ton atau mencapai 1.000 ton, namun ini tidak bisa dipaksakan untuk menepis risiko atau hal yang tidak diinginkan, seperti kerusakan dan juga mementingkan keselamatan pengguna," katanya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Dharmasraya, Budi Waluyo mengatakan jembatan kabel stayed dibangun untuk memperlancar jalur Lintas Sumatera.
Di samping itu, jembatan tersebut sekaligus menjadi ikon Dharmasraya juga diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke daerah itu.
"Daerah banyak diuntungkan dengan kehadiran jembatan kabel stayed pertama di Sumbar ini, selain akan menggerakkan perekonomian masyarakat juga menjadi tempat berwisata nantinya," tambahnya.