Pulau Punjung (ANTARA) - Gardu Induk (GI) yang dibangun PT. PLN (Persero) di Nagari Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya segera rampung pembangunannya dan terjawab pertanyaan pemodal yang hendak berinvestasi di daerah itu.
Salah satu yang kerap ditanya investor manakala akan menanamkan modal ke suatu daerah adalah ketersediaan tenaga listrik.
Sentrum listrik ini dibutuhkan hampir setiap jenis perusahaan yang akan mengembangkan sayap di suatu daerah, seperti perhotelan, pabrik maupun bidang layanan jasa.
Itulah sebabnya, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan terus berupaya agar suplai arus listrik untuk kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo bisa terpenuhi untuk minimal 10 tahun ke depan, seperti dirilis Humaskab Dharmasraya, Kamis.
Salah satu upaya yang dilakukan politisi PDI P yang menjadi bupati termuda ini adalah menghela PLN agar bisa menaikkan daya suplai arus ke Kabupaten Dharmasraya.
Berkat kegigihan dan jaringannya yang luas, PLN akhirnya memutuskan untuk membantu Kabupaten Dharmasraya dalam menyediakan listrik yang cukup untuk minimal 10 tahun ke depan.
Perusahaan sentrum pelat merah itu membangun gardu induk (GI) di Kabupaten Dharmasraya, persisnya di Jorong Sungai Baye, Nagari Sungai Rumbai, Kecamatan Sungai Rumbai.
Menurut Perwakilan Manajemen Pembangunan GI PLN Hendro Setyawan, ST., GI yang dibangun di Kabupaten Dharmasraya beserta kelengkapannya merupakan investasi yang tidak sedikit.
Untuk GI saja PLN harus merogoh kocek sebesar Rp250 miliar lebih. Sementara untuk saluran listrik tegangan tinggi (SUTET) menghabiskan dana Rp700 miliar lebih.
Kelak jika GI dan SUTET sudah beroperasi, maka kebutuhan listrik untuk Sungai Rumbai dan sekitarnya serta Kabupaten Dharmasraya bisa dipasok dari GI Sungai Baye ini.
"Kami mencadangkan tenaga listrik di Sungai Rumbai dan sekitarnya sebesar 25 MW. Sementara saat ini kebutuhannya hanya 12 MW. Jadi masih berlebih. Kita memperkirakan dalam 10 tahun ini suplai arus di daerah ini aman. Jika kurang kita masih bisa menambah lagi sesuai kebutuhan, karena kapasitas GI kita masih sangat besar," terang Hendro Setyawan.
Pembangunan GI beserta jaringan SUTET serta tegangan rendah untuk Sungai Rumbai hingga Jambi dan Solok Selatan sudah rampung pada September mendatang.
"Kami sedang memburu penyelesaian pembangunan GI. Sementara SUTET sudah banyak pula yang selesai," imbuh Hendro Setyawan.
Penyelesaian pembangunan GI di Sungai Baye itu memang lebih cepat dari jadwal, sebab Pemkab Dharmasraya memberikan dorongan luar biasa, mulai dari perizinan yang cepat, keamanan yang memadai.
Bahkan kerap dikunjungi bupati untuk memberikan motivasi serta menyelesaikan permasalahan jika ada di lapangan
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan telah menyiapkan langkah langkah untuk menggaet investasi.
"Dengan bertambahnya ketersediaan listrik di daerah kita, maka investasi kita harapkan bisa mengalir, terutama di sektor perhotelan, industri dan jasa, dan juga transportasi udara. Dharmasraya kita buat menarik untuk penanaman modal," ujar Bupati Sutan Riska peraih Obsesion Award tahun 2019.
Salah satu yang kerap ditanya investor manakala akan menanamkan modal ke suatu daerah adalah ketersediaan tenaga listrik.
Sentrum listrik ini dibutuhkan hampir setiap jenis perusahaan yang akan mengembangkan sayap di suatu daerah, seperti perhotelan, pabrik maupun bidang layanan jasa.
Itulah sebabnya, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan terus berupaya agar suplai arus listrik untuk kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo bisa terpenuhi untuk minimal 10 tahun ke depan, seperti dirilis Humaskab Dharmasraya, Kamis.
Salah satu upaya yang dilakukan politisi PDI P yang menjadi bupati termuda ini adalah menghela PLN agar bisa menaikkan daya suplai arus ke Kabupaten Dharmasraya.
Berkat kegigihan dan jaringannya yang luas, PLN akhirnya memutuskan untuk membantu Kabupaten Dharmasraya dalam menyediakan listrik yang cukup untuk minimal 10 tahun ke depan.
Perusahaan sentrum pelat merah itu membangun gardu induk (GI) di Kabupaten Dharmasraya, persisnya di Jorong Sungai Baye, Nagari Sungai Rumbai, Kecamatan Sungai Rumbai.
Menurut Perwakilan Manajemen Pembangunan GI PLN Hendro Setyawan, ST., GI yang dibangun di Kabupaten Dharmasraya beserta kelengkapannya merupakan investasi yang tidak sedikit.
Untuk GI saja PLN harus merogoh kocek sebesar Rp250 miliar lebih. Sementara untuk saluran listrik tegangan tinggi (SUTET) menghabiskan dana Rp700 miliar lebih.
Kelak jika GI dan SUTET sudah beroperasi, maka kebutuhan listrik untuk Sungai Rumbai dan sekitarnya serta Kabupaten Dharmasraya bisa dipasok dari GI Sungai Baye ini.
"Kami mencadangkan tenaga listrik di Sungai Rumbai dan sekitarnya sebesar 25 MW. Sementara saat ini kebutuhannya hanya 12 MW. Jadi masih berlebih. Kita memperkirakan dalam 10 tahun ini suplai arus di daerah ini aman. Jika kurang kita masih bisa menambah lagi sesuai kebutuhan, karena kapasitas GI kita masih sangat besar," terang Hendro Setyawan.
Pembangunan GI beserta jaringan SUTET serta tegangan rendah untuk Sungai Rumbai hingga Jambi dan Solok Selatan sudah rampung pada September mendatang.
"Kami sedang memburu penyelesaian pembangunan GI. Sementara SUTET sudah banyak pula yang selesai," imbuh Hendro Setyawan.
Penyelesaian pembangunan GI di Sungai Baye itu memang lebih cepat dari jadwal, sebab Pemkab Dharmasraya memberikan dorongan luar biasa, mulai dari perizinan yang cepat, keamanan yang memadai.
Bahkan kerap dikunjungi bupati untuk memberikan motivasi serta menyelesaikan permasalahan jika ada di lapangan
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan telah menyiapkan langkah langkah untuk menggaet investasi.
"Dengan bertambahnya ketersediaan listrik di daerah kita, maka investasi kita harapkan bisa mengalir, terutama di sektor perhotelan, industri dan jasa, dan juga transportasi udara. Dharmasraya kita buat menarik untuk penanaman modal," ujar Bupati Sutan Riska peraih Obsesion Award tahun 2019.