Pulau Punjung (ANTARA) - Melengkapi pengembangan Nagari Bonjol, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Bupati Sutan Riska menginstruksikan agar Dinas Pertanian setempat melaksanakan cetak sawah.
Sebagai nagari dengan dominasi perkebunan, Bonjol membutuhkan lahan usaha untuk memproduksi pangan, utamanya beras. Itulah sebabnya, bupati termuda Indonesia itu memandang masalah cetak sawah sangat penting dilakukan di Nagari Bonjol.
Selain untuk membantu masyarakat Nagari Bonjol memproduksi bahan pangan sendiri, cetak sawah di nagari itu, sambung Sutan Riska, dimaksudkan agar ke depan Bonjol memiliki kontribusi terhadap posisi Kabupaten Dharmasraya sebagai lumbung pangan Sumatera Barat.
"Kita ciptakan ketahanan pangan nagari Bonjol dan nantinya akan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan kabupaten, regional dan nasional," sebut Bupati Sutan Riska saat berkunjung ke Nagari Bonjol baru baru ini seperti dirilis Humaskab Dharmasraya, Senin.
Bupati Sutan Riska berada di Nagari Bonjol dalam kunjungan kerja sehari guna memantau kegiatan pembangunan di sana.
Bupati termuda Indonesia itu didampingi Kepala Dinas Pertanian Darisman, S.Si., MM, Kepala Dinas PUPR Ir. Junaedi Yunus, Ketua Baznas H. Abdul Gani, SH.
Dalam kesempatan tersebut masyarakat melapokan bahwa mereka membutuhkan lahan sawah untuk usaha tanaman pangan. "Biar ndak beli beras lagi Pak Bupati," kata seorang tokoh Nagari Bonjol.
Instruksi Bupati Sutan Riska agar Dinas Pertanian segera merespon permintaan warga Bonjol, Kepala Dinas Pertanian Darisman menyatakan kesanggupannya.
Bahkan untuk tahun ini, Dinas Pertanian akan melaksanakan cetak sawah di Nagari Bonjol seluas 33 hektar. Luasan tersebut disesuaikan dengan potensi lahan di nagari itu, serta kemampuan irigasi untuk mengairinya.
Menurut Darisman, instruksi Bupati Sutan Riska akan ditindaklanjuti segera. "Saya minta Pak Wali segera melayangkan surat dan kami akan memprosesnya. Insyaallah segera kita wujudkan, supaya warga kita di Bonjol ini bisa menghasilkan tanaman pangan, utamanya padi sawah. Dengan demikian warga tidak lagi memikirkan membeli beras," terang Darisman.
Nagari Bonjol merupakan satu dari sejumlah nagari yang minim sawah. Nagarinya didominasi perkebunan karet dan kelapa sawit.
Meskipun warganya punya pendapatan lumayan baik, namun mereka akan kesulitan bahan pangan jika ada bencana dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya, instruksi cetak sawah di Nagari Bonjol akan menjadi solusi bagi masyarakat dalam rangka membangun ketahanan pangan dan menyejahterakan rakyat.
Sebagai nagari dengan dominasi perkebunan, Bonjol membutuhkan lahan usaha untuk memproduksi pangan, utamanya beras. Itulah sebabnya, bupati termuda Indonesia itu memandang masalah cetak sawah sangat penting dilakukan di Nagari Bonjol.
Selain untuk membantu masyarakat Nagari Bonjol memproduksi bahan pangan sendiri, cetak sawah di nagari itu, sambung Sutan Riska, dimaksudkan agar ke depan Bonjol memiliki kontribusi terhadap posisi Kabupaten Dharmasraya sebagai lumbung pangan Sumatera Barat.
"Kita ciptakan ketahanan pangan nagari Bonjol dan nantinya akan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan kabupaten, regional dan nasional," sebut Bupati Sutan Riska saat berkunjung ke Nagari Bonjol baru baru ini seperti dirilis Humaskab Dharmasraya, Senin.
Bupati Sutan Riska berada di Nagari Bonjol dalam kunjungan kerja sehari guna memantau kegiatan pembangunan di sana.
Bupati termuda Indonesia itu didampingi Kepala Dinas Pertanian Darisman, S.Si., MM, Kepala Dinas PUPR Ir. Junaedi Yunus, Ketua Baznas H. Abdul Gani, SH.
Dalam kesempatan tersebut masyarakat melapokan bahwa mereka membutuhkan lahan sawah untuk usaha tanaman pangan. "Biar ndak beli beras lagi Pak Bupati," kata seorang tokoh Nagari Bonjol.
Instruksi Bupati Sutan Riska agar Dinas Pertanian segera merespon permintaan warga Bonjol, Kepala Dinas Pertanian Darisman menyatakan kesanggupannya.
Bahkan untuk tahun ini, Dinas Pertanian akan melaksanakan cetak sawah di Nagari Bonjol seluas 33 hektar. Luasan tersebut disesuaikan dengan potensi lahan di nagari itu, serta kemampuan irigasi untuk mengairinya.
Menurut Darisman, instruksi Bupati Sutan Riska akan ditindaklanjuti segera. "Saya minta Pak Wali segera melayangkan surat dan kami akan memprosesnya. Insyaallah segera kita wujudkan, supaya warga kita di Bonjol ini bisa menghasilkan tanaman pangan, utamanya padi sawah. Dengan demikian warga tidak lagi memikirkan membeli beras," terang Darisman.
Nagari Bonjol merupakan satu dari sejumlah nagari yang minim sawah. Nagarinya didominasi perkebunan karet dan kelapa sawit.
Meskipun warganya punya pendapatan lumayan baik, namun mereka akan kesulitan bahan pangan jika ada bencana dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya, instruksi cetak sawah di Nagari Bonjol akan menjadi solusi bagi masyarakat dalam rangka membangun ketahanan pangan dan menyejahterakan rakyat.