Padang, (ANTARA) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama Senat Universitas Andalas (Unand) menggelar pemilihan Rektor Unand periode 2019-2023, di Padang, Rabu.
Ketua Senat Unand Prof Werry Darta Taifur mengatakan tiga calon rektor yang dipilih sebelumnya sudah diajukan ke Kemenristekdikti melalui pemilihan tingkat senat pada 14 Mei 2019.
“Tiga nama tersebut yaitu Tafdil Husni, Yuliandri dan Hairul Abral yang sudah melewati proses seleksi, dan hari ini akan dipilih satu nama untuk memimpin Unand,” katanya.
Proses pemilihan dilakukan dalam rapat senat tertutup oleh Senat Unand bersama perwakilan dari Kemenristek Dikti dengan sistem pemungutan suara dengan mencoblos gambar calon pada kertas suara dan setiap anggota senat punya hak pilih satu suara.
Senat Unand memiliki 65 persen suara dan Kemenristekdikti sebanyak 35 persen suara, kata dia.
Ia merinci jumlah suara senat sebanyak 75 suara atau 65 persen dan suara menteri sebanyak 40 suara atau 35 persen.
Adapun tiga nama yang dipilih tersebut yaitu calon rektor nomor urut 1 Prof Tafdil Husni mengusung visi Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat. Tafdil saat ini merupakan rektor petahana yang lahir di Padang, 20 November 1962.
Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Unand Tafdil fokus pada target Unand bisa masuk 100 perguruan tinggi terbaik di Asia dengan output riset unggulan tersinergi, persentasi mahasiswa pascasarjana 20 persen dan jumlah mahasiswa asing meningkat.
Sementara calon rektor nomor urut 2 Prof Yuliandri mengusung visi Akselerasi Menuju Universitas Terkemuka dan Bermartabat, Melalui Tata Kelola Kelembagaan dan Kepemimpinan Yang Melayani.
Yuliandri fokus pada perbaikan dan penguatan tata kelola lembaga, peningkatan kualitas akademik dan peningkatan tata kelola lingkungan dan prasarana pendukung.
Berikutnya calon rektor nomor urut 3 Prof Hairul Abrar mengusung misi Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat pada Tahun 2028.
Jika terpilih Hairul ingin menjadikan Unand sebagai salah satu perguruan tinggi kelas dunia yang pada 2023 sudah berada pada rangking 500 versi QS WUR.
Werry berharap rektor terpilih dapat membawa Unand menjadi lebih maju apalagi statusnya merupakan kampus tertua di luar Pulau Jawa.
Kandidat terpilih diharapkan bisa membawa perubahan dan bisa bertransformasi lebih cepat dengan ide-idenya, kata dia. (*)
Ketua Senat Unand Prof Werry Darta Taifur mengatakan tiga calon rektor yang dipilih sebelumnya sudah diajukan ke Kemenristekdikti melalui pemilihan tingkat senat pada 14 Mei 2019.
“Tiga nama tersebut yaitu Tafdil Husni, Yuliandri dan Hairul Abral yang sudah melewati proses seleksi, dan hari ini akan dipilih satu nama untuk memimpin Unand,” katanya.
Proses pemilihan dilakukan dalam rapat senat tertutup oleh Senat Unand bersama perwakilan dari Kemenristek Dikti dengan sistem pemungutan suara dengan mencoblos gambar calon pada kertas suara dan setiap anggota senat punya hak pilih satu suara.
Senat Unand memiliki 65 persen suara dan Kemenristekdikti sebanyak 35 persen suara, kata dia.
Ia merinci jumlah suara senat sebanyak 75 suara atau 65 persen dan suara menteri sebanyak 40 suara atau 35 persen.
Adapun tiga nama yang dipilih tersebut yaitu calon rektor nomor urut 1 Prof Tafdil Husni mengusung visi Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat. Tafdil saat ini merupakan rektor petahana yang lahir di Padang, 20 November 1962.
Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Unand Tafdil fokus pada target Unand bisa masuk 100 perguruan tinggi terbaik di Asia dengan output riset unggulan tersinergi, persentasi mahasiswa pascasarjana 20 persen dan jumlah mahasiswa asing meningkat.
Sementara calon rektor nomor urut 2 Prof Yuliandri mengusung visi Akselerasi Menuju Universitas Terkemuka dan Bermartabat, Melalui Tata Kelola Kelembagaan dan Kepemimpinan Yang Melayani.
Yuliandri fokus pada perbaikan dan penguatan tata kelola lembaga, peningkatan kualitas akademik dan peningkatan tata kelola lingkungan dan prasarana pendukung.
Berikutnya calon rektor nomor urut 3 Prof Hairul Abrar mengusung misi Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat pada Tahun 2028.
Jika terpilih Hairul ingin menjadikan Unand sebagai salah satu perguruan tinggi kelas dunia yang pada 2023 sudah berada pada rangking 500 versi QS WUR.
Werry berharap rektor terpilih dapat membawa Unand menjadi lebih maju apalagi statusnya merupakan kampus tertua di luar Pulau Jawa.
Kandidat terpilih diharapkan bisa membawa perubahan dan bisa bertransformasi lebih cepat dengan ide-idenya, kata dia. (*)