Dana nagari melalui berbagai kegiatan inovasi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu dengan pembukaan akses jalan pertanian, perbaikan irigasi pertanian hingga drainase.
Suksesnya realisasi pembangunan dari dana nagari tersebut karena diiringi semangat warga setempat yang bergotong-royong dalam memajukan wilayahnya.
Nagari Baringin adalah salah satu nagari yang sangat strategis di tengah Batusangkar, pusat ibu kota Kabupaten Tanah Datar.
Nagari ini merupakan salah satu nagari di Sumatera barat yang memiliki fasilitas umum lengkap, seperti pasar, rumah sakit, perkantoran, tempat ibadah, sekolah, Ruang Terbuka Hijau (RTH), tempat bermain anak, hingga hotel berbintang.
Selain untuk keperluan fisik, dana nagari sebanyak Rp729.176.000 pada 2018 yang didapat Nagari Baringin dari pemerintah pusat juga dimanfaatkan untuk membiayai program pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan berupa pelatihan wirausaha kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya saing masyarakat dalam menghadapi perkembangan zaman, kata Wali Nagari Baringin, Irman Idrus.
“Kami mengadakan pemberdayaan melalui inovasi keterampilan untuk mendorong ekonomi kreatif warga hingga mandiri,” katanya.
Pelatihan keterampilan digelar setiap tahun kepada warganya hingga mereka sanggup untuk membuka usaha mandiri.
Infrastruktur Pertanian
Dana nagari di Nagari Baringin, ujar Irman Idrus, sebagian besar dimanfaatkan untuk membangun irigasi pertanian untuk memberikan perhatian lebih kepada petani-petani agar bisa meningkatkan hasil produksinya dan agar petani semakin sejahtera.
Dengan pembangunan irigasi diharapkan membuat hasil produksi pertanian para petani di Baringin lebih melimpah dan meningkatkan pendapatan mereka.
Selama ini saluran irigasi sawah dolak-sawah tandau di Jorong Bukik Gombak Nagari Baringin sering jebol dan roboh akibat tidak mampunya tanah menampung debit air, kata dia.
Sekian tahun lamanya aliran irigasi di sawah tersebut hanya berdinding tanah dari pematang sawah dan lereng tebing yang sering runtuh.
Tidak adanya anggaran dari dinas terkait untuk perbaikan irigasi tersebut, membuat pemerintah Nagari Baringin berinisiatif memanfaatkan dana nagari.
Melalui dana nagari, irigasi sepanjang 328 meter itu diperbaiki dengan cara menembok dinding sawah dan tebing di sisi sawah yang sering runtuh dan bocor.
“Saluran irigasi itu sangat dibutuhkan oleh para petani. Oleh karenanya melalui dana nagari irigasi itu kami perbaiki secara serius. Sampai saat ini saluran sudah mengalir dengan lancar,” ujarnya.
Adi, seorang warga Jorong Bukik Gombak mengaku sangat mengapresiasi pemerintahan nagari dalam membangun akses irigasi pertanian warga.
Warga yang kesulitan dalam mengalirkan air untuk lahan pertaniannya kini merasa terbantu.
Irigasi sepanjang 328 meter yang dibangun dengan cara padat karya dan dikerjakan langsung oleh masyarakat juga mengangkat ekonomi masyarakat setempat melalui upah pengerjaannya. Jadi, dari warga untuk warga, katanya.
Dia menceritakan ibarat kendaraan, irigasi itu adalah minyak untuk menjalankan kendaraan. Tanpa minyak mobil tidak bisa berjalan. Begitu juga dengan irigasi dan sawah, adalah suatu yang tidak terpisahkan.
Sebelumnya cukup banyak hasil panen warga yang gagal akibat kekeringan. Karena irigasi yang sering bocor dan roboh membuat banyak air yang terbuang.
Adi berterima kasih kepada pemerintah pusat dengan bantuan dana desa yang disalurkan, saat ini tidak ada lagi sawah warga yang kekeringan meskipun dalam musim kemarau.
Ia berharap perhatian pemerintah ke daerahnya juga lebih ditingkatkan. Apalagi perhatian pemerintah pusat untuk pembangunan desa cukup tinggi dengan menganggarkan dana desa yang cenderung bertambah tiap tahunnya.
Selain untuk pembangunan irigasi, pemerintah Nagari Baringin juga memanfaatkan dana nagari untuk pembangunan drainase gorong-gorong di Jorong Lantai Batu dan di Pasar Ibukota Batusangkar, serta pemberdayaan masyarakat.
Lahirkan Inovasi
Pemerintah Nagari Baringin sangat mengharapkan dana nagari selain mampu menyejahterakan warganya juga bisa melahirkan inovasi yang dapat melahirkan ladang penghasilan bagi nagarinya. Seperti mendirikan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
Bermodalkan dana nagari sebesar Rp100.000 pada 2017 jenis usaha yang dikembangkan melalui BUMNag di antaranya usaha bisnis sosial melalui pembayaran air minum nagari, usaha listrik nagari, dan bisnis penyewaan mesin molen bagi pekerja bangunan.
Usaha tersebut telah berjalan selama dua tahun dan sudah mulai memberikan keuntungan bagi Nagari Baringin.
Selain untuk membayar tagihan dan perentalan mesin molen, dana BUMNag juga difungsikan dalam memasarkan produk bagi warga yang telah berhasil dalam pelatihan menjahit sepatu, sandal dan dalamak melalui dana nagari sebelumnya.
Kegiatan seperti itu adalah hal yang diharapkan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat dan sudah menjadi komitmen bagi Pemerintah Nagari Baringin, melalui penerapan anggaran kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat.
Peran dari perangkat nagari dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antarwarga juga menjadi kunci utama. Bahkan nagari menyiapkan e-mail khusus dan nomor kontaknya untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat.
Pemerintah Nagari Baringin juga telah menyampaikan pengelolaan Dana Desa secara transparan melalui papan informasi yang tersedia serta web nagari, yakni nagaribaringin.web.id.
Semangat Gotong Royong
Berhubung nagari ini berada di permukiman padat dan rawan banjir, pemerintahan nagari kembali menggiatkan semangat gotong royong bersama warga secara berkelanjutan.
Semangat yang diwariskan turun-temurun itu cukup ampuh untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari di Ibukota Kabupaten itu.
Kegiatan itu dilakukan juga sebagai ajang silahturahmi dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Baik TNI maupun Polri juga sudah biasa bahu-membahu bersama warga dalam menghidupkan kembali semangat gotong-royong di wilayah ini.
Sebagai hasil dari gotong-royong dan kepedulian masyarakat akan lingkungan, Nagari Baringin pada 2018 mendapatkan penghargaan Nagari terbaik dengan warna hijau di Kecamatan Limo Kaum.
Seorang Kepala Jorong Belakang Pajak, Nagari Baringin Syafri menyebutkan kegiatan gotong-royong di nagarinya sudah seperti terjadwal setiap hari.
Terbatasnya lahan pekarangan membuat masyarakat memanfaatkan tanaman buah dalam pot (tabulampot) di sepanjang gang kampung yang menambah semaraknya masyarakat dalam menjaga lingkungan. (*)