Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menebar 4.438.077 bibit tanaman dan bibit ikan kepada masyarakat dalam mendukung program Agam Menyemai di daerah itu semenjak 2016-2018.

Bibit tanaman jenis manggis, durian, belimbing, jambu madu, jambu air, ikan nila, lele, gurami dan lainnya itu berasal dari Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat.

Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Zulfren di Lubukbasung, mengatakan Dinas Pertanian Agam menebar 180.827 batang bibit jenis manggis 22.640 batang, durian 38.200 batang, duku 1.984 batang, pokat 18.455 batang dan lainnya.

Bibit itu diserahkan kepada warga di daerah itu dan khusus Ramadhan bibit itu disalurkan kepada jemaah masjid. Bibit itu mereka tanam di perkarangan rumah dan kebun miliknya.

"Saat ini tanaman itu sudah mulai besar dan ada sebagian yang sudah mulai berbuah," katanya.

Ia menambahkan, bibit tanaman itu merupakan hasil pembibitan dan pengadaan dari dinas tersebut.

Ini dalam rangka untuk mendukung program Agam menyemai yang telah diluncurkan Bupati Agam Indra Catri semenjak memimpin luak Agam itu.

"Beberapa tahun ke depan masyarakat sudah bisa memanen dan ekonomi masyarakat akan membaik," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto menambahkan dinas tersebut menebar 1,5 juta bibit jengkol, petai, pokat, kelapa, lengkeng dan lainnya.

"Bibit ini sudah mulai besar dan ada sebagian yang sudah mulai berbuah," katanya. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto sedang meninjau lokasi pembibitan. (Ist) Selain itu menebar bibit ikan 3.557.250 ekor jenis nila, mas, koi, gurami, gariang dan lainnya.

Bibit itu ditebar di kolam air tenang, kolam air deras, lubuk larangan milik masjid dan pemuda.

Dengan penebaran bibit ikan itu, lubuk larangan sudah berisi ikan, sungai menjadi bersih dan menambah pendapatan masjid dan pemuda untuk pembangunan tempat ibadah dan sarana lainnya. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto terbar bibit ikan. (Ist) (Ist) "Lubuk larangan itu juga menjadi objek wisata dan dikunjungi warga setiap sore sehingga bermunculan tempat warung minum dan warung menjual pakan ikan," tegasnya.

Program Agam menyemai itu diluncurkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah itu dengan moto di halaman untuk dimakan dan di kebun untuk dibawa ke pasar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Dengan diluncurkannya program itu masyarakat tidak mengeluarkan biaya untuk membeli kebutuhan karena telah tersedia di perkarangan rumah," katanya.(*) Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto meninjau kolam bibit gariang. (Ist) (Ist)

Pewarta : Webtorial-ari
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024