Sawahlunto, (ANTARA) - Sebanyak 25 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menerima bantuan modal usaha melalui program Wirausaha Pemula Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
"Dari 25 pelaku UKM itu 20 orang menerima bantuan modal Rp12 juta, dan lima orang lagi menerima Rp10 juta," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Sawahlunto Marwan di Sawahlunto, Kamis.
Bantuan modal tersebut merupakan bantuan lepas, artinya tidak dikembalikan karena bukan pinjaman. Namun tentu saja penggunaan bantuan tersebut tetap diawasi oleh pihak Kementerian dan Dinas terkait agar penggunaan tepat sasaran yakni menambah aset dan fasilitas penunjang usaha bersangkutan.
Bantuan dana ini akan ditransfer ke rekening masing-masing penerima, secara simbolis bantuan modal tersebut telah diserahkan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta kepada perwakilan pelaku UKM di Balaikota setempat, Rabu (1/5).
Ia menerangkan cara mendapatkan bantuan modal usaha ini, pelaku UKM mengajukan proposal bantuan, dan terdapat 75 orang yang mengajukan, setelah melalui seleksi oleh tim Kemenkop UKM dinyatakan lolos sebanyak 25 orang.
Sedangkan jenis usaha UKM kategorinya bebas, namun yang paling banyak mendominasi adalah usaha makanan dan tenun songket Silungkang.
"Pihak Kementerian tahun ini memprioritaskan pemberian bantuan modal kepada UKM yang fokus pada usaha produksi. Jadi kebanyakan memang yang produksi makanan, pakaian dan lainnya," kata dia.
Sementara Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta menyampaikan bantuan ini sebagai upaya pemerintah dalam membantu para wirausahawan, maka bantuan itu jangan sampai terjebak dalam kebiasaan konsumtif.
"Setelah usaha berkembang dan untung jangan langsung dipakai untuk konsumtif apalagi sekedar euforia. Sebaiknya digunakan untuk menambah modal atau aset sarana penunjang usaha," katanya.
Program ini sangat membantu para wirausaha untuk meningkatkan produksi mereka. Setidaknya ditunjukkan oleh tiga orang pelaku UKM yang telah menerima bantuan program tersebut di tahun sebelumnya.
Salah seorang penerima bantuan modal usaha Kris Biantoro yang bergerak di sektor peternakan susu kambing mengakui usahanya telah berkembang pesat tak terlepas dari bantuan modal tersebut.
"Alhamdulillah usaha susu kambing saya ini awalnya dengan modal sendiri sebanyak empat juta rupiah. Setelah ditambah dengan bantuan modal dari Wirausaha Pemula ini saya dapat menambah kandang, serta sarana penunjang usaha lain," kata dia.
Penerima bantuan modal Wirausaha Pemula 2019, Dina Afriyeni yang begereak dalam usaha makanan ringan dari Desa Silungkang Duo mengaku sangat senang dapat menerima bantuan.
"Bersyukur sekali tentunya. Nanti bisa menambah peralatan produksi dengan dana bantuan ini," kata Dina.
Ia sendiri sudah mengajukan proposal bantuan sejak 2018 lalu, namun baru sekarang bisa dapat.
"Memang harus sabar, dan kita ulet melewati prosedur permohonannya. Pemerintahan Desa dan pihak Dinas terkait juga ikut membantu," ujarnya. (*)
"Dari 25 pelaku UKM itu 20 orang menerima bantuan modal Rp12 juta, dan lima orang lagi menerima Rp10 juta," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Sawahlunto Marwan di Sawahlunto, Kamis.
Bantuan modal tersebut merupakan bantuan lepas, artinya tidak dikembalikan karena bukan pinjaman. Namun tentu saja penggunaan bantuan tersebut tetap diawasi oleh pihak Kementerian dan Dinas terkait agar penggunaan tepat sasaran yakni menambah aset dan fasilitas penunjang usaha bersangkutan.
Bantuan dana ini akan ditransfer ke rekening masing-masing penerima, secara simbolis bantuan modal tersebut telah diserahkan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta kepada perwakilan pelaku UKM di Balaikota setempat, Rabu (1/5).
Ia menerangkan cara mendapatkan bantuan modal usaha ini, pelaku UKM mengajukan proposal bantuan, dan terdapat 75 orang yang mengajukan, setelah melalui seleksi oleh tim Kemenkop UKM dinyatakan lolos sebanyak 25 orang.
Sedangkan jenis usaha UKM kategorinya bebas, namun yang paling banyak mendominasi adalah usaha makanan dan tenun songket Silungkang.
"Pihak Kementerian tahun ini memprioritaskan pemberian bantuan modal kepada UKM yang fokus pada usaha produksi. Jadi kebanyakan memang yang produksi makanan, pakaian dan lainnya," kata dia.
Sementara Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta menyampaikan bantuan ini sebagai upaya pemerintah dalam membantu para wirausahawan, maka bantuan itu jangan sampai terjebak dalam kebiasaan konsumtif.
"Setelah usaha berkembang dan untung jangan langsung dipakai untuk konsumtif apalagi sekedar euforia. Sebaiknya digunakan untuk menambah modal atau aset sarana penunjang usaha," katanya.
Program ini sangat membantu para wirausaha untuk meningkatkan produksi mereka. Setidaknya ditunjukkan oleh tiga orang pelaku UKM yang telah menerima bantuan program tersebut di tahun sebelumnya.
Salah seorang penerima bantuan modal usaha Kris Biantoro yang bergerak di sektor peternakan susu kambing mengakui usahanya telah berkembang pesat tak terlepas dari bantuan modal tersebut.
"Alhamdulillah usaha susu kambing saya ini awalnya dengan modal sendiri sebanyak empat juta rupiah. Setelah ditambah dengan bantuan modal dari Wirausaha Pemula ini saya dapat menambah kandang, serta sarana penunjang usaha lain," kata dia.
Penerima bantuan modal Wirausaha Pemula 2019, Dina Afriyeni yang begereak dalam usaha makanan ringan dari Desa Silungkang Duo mengaku sangat senang dapat menerima bantuan.
"Bersyukur sekali tentunya. Nanti bisa menambah peralatan produksi dengan dana bantuan ini," kata Dina.
Ia sendiri sudah mengajukan proposal bantuan sejak 2018 lalu, namun baru sekarang bisa dapat.
"Memang harus sabar, dan kita ulet melewati prosedur permohonannya. Pemerintahan Desa dan pihak Dinas terkait juga ikut membantu," ujarnya. (*)