Taufan Razzak (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto menggelar pelatihan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemandu wisata terkhusus pada geowisata (wisata geologi), 9 hingga 11 April di kawasan wisata Kandih.
Menghadirkan pemateri dari pengurus Geopark Ranah Minang dan Dinas Pariwisata terkait, peserta pelatihan ini adalah kalangan anak muda yang bergiat di Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), komunitas wisata, serta sejumlah Perangkat Pemerintahan Desa (Pemdes).
Walikota Sawahlunto, Deri Asta yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan, Asril mengatakan bahwa peran masyarakat terlebih pemandu wisata sangat strategis dalam menunjang destinasi pariwisata. Sebab, yang berinteraksi langsung dengan wisatawan adalah masyarakat/pemandu wisata tersebut.
"Peningkatan kualitas SDM ini sangat strategis. Sebagus apa pun kualitas destinasi kita, namun tidak didukung dengan SDM yang mumpuni, maka tentu lama kelamaan destinasi itu bisa merosot kualitasnya," sebutnya.
Pelaksanaan pelatihan ini, kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto, Efriyanto diselenggarakan dengan menggunakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni dari jalur Dana Alokasi Khusus (DAK) Kepariwisataan, yang disediakan untuk penyelenggaraan pelatihan - pelatihan pariwisata.
"Alhamdulillah, ini kali pertama Kota Sawahlunto mendapat DAK Kepariwisataan untuk melakukan pelatihan - pelatihan kualitas SDM pariwisata. Semuanya ada 6 paket pelatihan. Nanti setelah ini juga pelatihan untuk manajemen pariwisata, dan seterusnya," katanya.
Sementara, salah satu peserta pelatihan, Joni dari Desa Silungkang Tigo mengaku senang dan banyak terbuka wawasannya tentang aktifitas pemandu wisata.
"Jadi mendapat lebih banyak referensi, pematerinya juga banyak sharing pengalaman - pengalaman menarik," tutur Joni.
Dalam pemaparan materi hari pertama, peserta dipaparkan materi dari Kepala Disparpora, Efriyanto.
Menghadirkan pemateri dari pengurus Geopark Ranah Minang dan Dinas Pariwisata terkait, peserta pelatihan ini adalah kalangan anak muda yang bergiat di Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), komunitas wisata, serta sejumlah Perangkat Pemerintahan Desa (Pemdes).
Walikota Sawahlunto, Deri Asta yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan, Asril mengatakan bahwa peran masyarakat terlebih pemandu wisata sangat strategis dalam menunjang destinasi pariwisata. Sebab, yang berinteraksi langsung dengan wisatawan adalah masyarakat/pemandu wisata tersebut.
"Peningkatan kualitas SDM ini sangat strategis. Sebagus apa pun kualitas destinasi kita, namun tidak didukung dengan SDM yang mumpuni, maka tentu lama kelamaan destinasi itu bisa merosot kualitasnya," sebutnya.
Pelaksanaan pelatihan ini, kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto, Efriyanto diselenggarakan dengan menggunakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni dari jalur Dana Alokasi Khusus (DAK) Kepariwisataan, yang disediakan untuk penyelenggaraan pelatihan - pelatihan pariwisata.
"Alhamdulillah, ini kali pertama Kota Sawahlunto mendapat DAK Kepariwisataan untuk melakukan pelatihan - pelatihan kualitas SDM pariwisata. Semuanya ada 6 paket pelatihan. Nanti setelah ini juga pelatihan untuk manajemen pariwisata, dan seterusnya," katanya.
Sementara, salah satu peserta pelatihan, Joni dari Desa Silungkang Tigo mengaku senang dan banyak terbuka wawasannya tentang aktifitas pemandu wisata.
"Jadi mendapat lebih banyak referensi, pematerinya juga banyak sharing pengalaman - pengalaman menarik," tutur Joni.
Dalam pemaparan materi hari pertama, peserta dipaparkan materi dari Kepala Disparpora, Efriyanto.