Lhokseumawe, (Antaranews Sumbar) - Calon wakil presiden Sandiaga S Uno, menziarahi makam Sultan Malikussaleh, raja pertama kerajaan Samudra Pasai, di Kecamatan Samudra, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Ahad.
Ziarah makam raja Islam pertama di Indonesia tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Aceh. Saat menziarahi makam tersebut, Sandiaga Uno ditemani oleh Muzakkir Manaf serta sejumlah anggota rombongan lainnya.
Sandiaga Uno yang sampai sekitar pukul 10.00 WIB ke lokasi kompleks makam, langsung berwudhu dan memasuki area makam Sultan Malikussaleh serta disambut oleh tokoh masyarakat setempat dan warga sekitar.
Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno mendengarkan sejarah singkat Sultan Malikussaleh yang bernama asli Meurah Silu dan upaya penyebarluasan Islam ke wilayah Indonesia lainnya melalui kerajaan Samudra Pasai, dari juru kunci makam Tgk Saiful.
Disebutkan, berdasarkan tulisan kaligrafi pada batu nisan kedua makam Sultan Malikussaleh dan juga anaknya Malikul Dhahir, selain menyebarluaskan Islam ke berbagai daerah lain di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Pada masa anaknya, mulai ada pembayaran harga barang dengan nama mata uang Dirham (koin emas Aceh).
Usai mendengarkan sejarah singkat tentang Sultan Malikussaleh dan putranya tersebut, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa ziarah yang dilakukannya merupakan sebagai penghormatan kepada sultan Islam tertua di Asia Tenggara.
"Perjuangan beliau bersama putranya dalam menyebarkan Islam ke berbagai pelosok di Indonesia dan juga Asia Tenggara, merupakan sebuah semangat dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur serta Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkap Sandiaga Uno.
Setelah menziarahi makam Sultan Malikussaleh di Aceh Utara, Sandiaga Uno bersama rombongan, bergerak menuju ke tempat ulama Aceh Timur Abu Paya Pasi. (*)
Ziarah makam raja Islam pertama di Indonesia tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Aceh. Saat menziarahi makam tersebut, Sandiaga Uno ditemani oleh Muzakkir Manaf serta sejumlah anggota rombongan lainnya.
Sandiaga Uno yang sampai sekitar pukul 10.00 WIB ke lokasi kompleks makam, langsung berwudhu dan memasuki area makam Sultan Malikussaleh serta disambut oleh tokoh masyarakat setempat dan warga sekitar.
Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno mendengarkan sejarah singkat Sultan Malikussaleh yang bernama asli Meurah Silu dan upaya penyebarluasan Islam ke wilayah Indonesia lainnya melalui kerajaan Samudra Pasai, dari juru kunci makam Tgk Saiful.
Disebutkan, berdasarkan tulisan kaligrafi pada batu nisan kedua makam Sultan Malikussaleh dan juga anaknya Malikul Dhahir, selain menyebarluaskan Islam ke berbagai daerah lain di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Pada masa anaknya, mulai ada pembayaran harga barang dengan nama mata uang Dirham (koin emas Aceh).
Usai mendengarkan sejarah singkat tentang Sultan Malikussaleh dan putranya tersebut, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa ziarah yang dilakukannya merupakan sebagai penghormatan kepada sultan Islam tertua di Asia Tenggara.
"Perjuangan beliau bersama putranya dalam menyebarkan Islam ke berbagai pelosok di Indonesia dan juga Asia Tenggara, merupakan sebuah semangat dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur serta Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkap Sandiaga Uno.
Setelah menziarahi makam Sultan Malikussaleh di Aceh Utara, Sandiaga Uno bersama rombongan, bergerak menuju ke tempat ulama Aceh Timur Abu Paya Pasi. (*)