Sarilamak, (Antaranews Sumbar) - Tami Julian, warga Jorong Air Randah, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, diketahui tercatat dalam daftar penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

"Terakhir keluarga berkomunikasi sekitar pukul 06.00 WIB pagi melalui WhastApp keluarga dan kakak perempuannya. Dia mengatakan telah berada di Bandara dan saat kejadian ponselnya sudah tak aktif," kata Robby Muchsin, sepupu Tami di Sarilamak, Senin.

Robby mengatakan awalnya keluarga di Air Randah mengetahui kabar Tami berada dalam pesawat yang jatuh dari ibunya pukul 07.00 WIB. "Sebelumnya dia juga sudah mengatakan dia punya  tugas di Jakarta dan balik lagi Pangkalpinang, Bangka Belitung," ujarnya.

Robby mengatakan Tami Julian bekerja di kantor cabang Telkomsel Provinsi Bangka Belitung sejak 1,5 tahun yang lalu di Kota Pangkalpinang. 

Anak dari pasangan Efrilia (56) dan Iryun ini adalah Anak ke 3 dari tiga bersaudara kelahiran 1990.

Orang tua Tami merantau ke Bengkulu sejak 25 tahun yang lalu namun Keluarga besarnya masih di Kampung asalnya, Air Randah, Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. 

"SD sampai SMA di Bengkulu dan kuliah di UNAND jurusan Hubungan Internasional," kata Robby Muchsis.

Robby mengatakan mereka terakhir pulang ke kampung Idul fitri kemaren bersama keluarga dari Bengkulu. "Keluarga berharap terjadi keajaiban, namun seandainya tuhan sudah berkehendak kita ikhlas," ujarnya.

Hingga sekarang keluarga dari Tami masih menunggu hasil pencarian korban oleh Basarnas. "Rencana akan dikembumikan di kampung air randah," ujar Robby. (*)

Pewarta : Syafri Ario
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024