Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Pasar digital segera diluncurkan di Desa Wisata Kubu Gadang di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat oleh Kementerian Pariwisata dijadwalkan pada 28 Oktober 2018.
Inisiator dan Pengelola Desa Wisata Kubu Gadang, Yuliza Zen di Padang Panjang, Jumat, mengatakan hadirnya konsep wisata tersebut membuka peluang bagi Padang Panjang menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu.
Pasar digital merupakan konsep wisata di mana suatu lokasi ditata hingga menjadi objek semenarik mungkin lalu dipromosikan dan viral di dunia maya.
Pasar Digital Kubu Gadang menawarkan paduan keelokan alam berupa hamparan sawah, gunung dan bukit, atraksi budaya serta kuliner tradisional daerah setempat kepada wisatawan.
"Secara sederhana dapat diartikan apa yang ditawarkan di destinasi digital adalah sesuatu yang 'instagramable' dan kekinian," katanya.
Yuliza menerangkan ditunjuknya Desa Wisata Kubu Gadang sebagai destinasi digital setelah rombongan Kementerian Pariwisata singgah ke lokasi itu usai kunjungan ke Pasar van der Cappelen di Tanah Datar awal Oktober 2018.
"Ketika diajak ke Kubu Gadang, pemandangan hamparan sawah di sini dianggap bisa punya nilai jual besar sebagai tujuan wisata. Lalu langsung ditawarkan sebagai pasar digital," Katanya.
Salah satu spot foto di Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang. (Antara Sumbar/Ira Febrianti)
Selain itu di samping keelokan alam, saat ini di Kubu Gadang sudah ada 15 spot foto menarik untuk mendukung desa wisata itu sebagai destinasi digital.
Jelang peluncuran Pasar Digital Kubu Gadang yang dijadwalkan pada 28 Oktober 2018, ia menyebutkan saat ini warga setempat sedang melakukan persiapan menambah spot-spot foto menarik.
"Ditunjuk menjadi destinasi digital peluang bagus bagi Padang Panjang. Diharapkan kota ini tidak hanya sebagai perlintasan saja, tapi pengunjung singgah menikmati wisata di sini dan berbelanja produk industri kreatif," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Padang Panjang, Dalius mengatakan ditunjuknya salah satu lokasi di daerah itu sebagai destinasi digital dinilai sebagai sebuah prestasi apalagi desa wisata hadir karena hasil kreativitas warga.
Menjadi destinasi digital menurutnya akan semakin memperluas promosi pariwisata di kota berjuluk Serambi Mekkah tersebut. (*)
Inisiator dan Pengelola Desa Wisata Kubu Gadang, Yuliza Zen di Padang Panjang, Jumat, mengatakan hadirnya konsep wisata tersebut membuka peluang bagi Padang Panjang menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu.
Pasar digital merupakan konsep wisata di mana suatu lokasi ditata hingga menjadi objek semenarik mungkin lalu dipromosikan dan viral di dunia maya.
Pasar Digital Kubu Gadang menawarkan paduan keelokan alam berupa hamparan sawah, gunung dan bukit, atraksi budaya serta kuliner tradisional daerah setempat kepada wisatawan.
"Secara sederhana dapat diartikan apa yang ditawarkan di destinasi digital adalah sesuatu yang 'instagramable' dan kekinian," katanya.
Yuliza menerangkan ditunjuknya Desa Wisata Kubu Gadang sebagai destinasi digital setelah rombongan Kementerian Pariwisata singgah ke lokasi itu usai kunjungan ke Pasar van der Cappelen di Tanah Datar awal Oktober 2018.
"Ketika diajak ke Kubu Gadang, pemandangan hamparan sawah di sini dianggap bisa punya nilai jual besar sebagai tujuan wisata. Lalu langsung ditawarkan sebagai pasar digital," Katanya.
Selain itu di samping keelokan alam, saat ini di Kubu Gadang sudah ada 15 spot foto menarik untuk mendukung desa wisata itu sebagai destinasi digital.
Jelang peluncuran Pasar Digital Kubu Gadang yang dijadwalkan pada 28 Oktober 2018, ia menyebutkan saat ini warga setempat sedang melakukan persiapan menambah spot-spot foto menarik.
"Ditunjuk menjadi destinasi digital peluang bagus bagi Padang Panjang. Diharapkan kota ini tidak hanya sebagai perlintasan saja, tapi pengunjung singgah menikmati wisata di sini dan berbelanja produk industri kreatif," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Padang Panjang, Dalius mengatakan ditunjuknya salah satu lokasi di daerah itu sebagai destinasi digital dinilai sebagai sebuah prestasi apalagi desa wisata hadir karena hasil kreativitas warga.
Menjadi destinasi digital menurutnya akan semakin memperluas promosi pariwisata di kota berjuluk Serambi Mekkah tersebut. (*)