Muaro (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Nagari Padang Laweh bersama masyarakat menggelar acara bakaua adat satu tradisi wujud syukur kepada Allah SWT atas hasil panen padi yang diperoleh.

Tradisi  adat tersebut, diikuti para pemuka adat, pemuka agama dan bundo kanduang serta dari unsur pemerintahan daerah setempat.

Ninik mamak dengan menggunakan seragam kebesaran pada momentum acara yang suda disepakati di satu tempat, kali ini di Los Pasar Nagari Padang Laweh, Sijunjung pada 17 Oktober 2018.

Selain puluhan ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang serta ratusan masyarakat, bakaua adat kali ini juga dihadiri staf ahli bupati Syahrial, Forkopimcam Kecamatan Koto VII, Camat Koto VII, Plt. Wali Nagari Padang Laweh dan Wali Nagari Padang Laweh Selatan serta undangan lainnya.

Ketua Kerapatan Adat Nagari Padang Laweh, Datuak Bandaro Sutan mengatakan bakaua adat adalah tradisi di nagari Padang Laweh semenjak nenek moyang dahulu yang tetap berkelanjutan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas hasil panen padi yang diperoleh, baik panen tahun lalu maupun untuk turun ke sawah ditahun ini.

Sementara itu, staf ahli Bupati, Syahrial berharap tradisi-tradisi seperti bakaua adat ini jangan sampai hilang ditelan masa.

"Karena selain mensyukuri nikmat serta berdoa dan mohon rezki, bakaua juga untuk menciptakan kebersamaan dan kekompakan masyarakat tani dalam menggarap sawah", katanya.

Untuk itu, ranggkullah anak cucu kemanakan  supaya mereka tau dengan adat di Minangkabau dengan arti kata "adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah", imbaunya.*

 

Pewarta : Dicko-noven
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024