Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Sumatera Barat mengembangkan industri busana melalui kegiatan "Minangkabau Fashion Festival" sehingga produk dari daerah itu dapat dikenal secara luas baik secara nasional maupun internasional.
Kepala Dinas Pariwisata Sumabatera Barat Oni Yulfian saat jumpa pers di Padang, Sabtu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas para perancang busana dan perajin kain di Sumbar sehingga produk mereka memiliki pasar yang luas.
"Selain itu kita juga menangkat kekayaan dan keunikan ragam hias songket, batik minang, kain tenun yang ada di Sumbar agar dapat dikenal secara luas dan menjadi warisan budaya dunia," ujar dia.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan yang kempat kalinya, pihaknya menjadikan kegiatan ini sebagai ajang apresiasi kepada desainer-desainer muda Sumatera Barat agar mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional.
"Kami mendorong para desainer mengembangkan karya mereka dengan memberikan ruang untuk menampilkan kreativitasnya dalam kegiatan tahuhan seperti ini," kata dia.
Pagelaran Minangkabau Fashion Festival sendiri dilaksanakan pada Sabtu (22/9) malam di Museum Adityawarman Kota Padang. Kegiatan ini terbagi dalam empat kategori perlombaan yakni lomba kreasi busana pengantin tradisional Minangkabau, lomba kreasi baju muslim, lomba modifikasi baju kuruang basiba dan lomba desain motif batik minang.
Kami akan menampilkan karya-karya desainer yang lolos dalam seleksi tahap awal yakni untuk lomba kreasi busana pengantin tradisional ada 12 peserta, lomba kreasi baju muslim ada 13 peserta, lomba baju kuruang basiba sembilan orang dan sembilan peserta yang lolos dalam lomba desain batik minang.
"Para pemenang nantinya selain mendapatkan uang tunai juga akan mewakili Sumbar pada acara Modest Fashion Week 2018 yang dilaksanakan di Jakarta," kata dia.
Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengatakan masyarakat Sumbar memiliki jiwa seni yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerajinan.
"Hal ini yang ditangkap dan pihaknya berupaya melakukan promosi ke luar untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas," katanya.
Pihaknya mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena bidang busana ini merupakan salah satu industri yang penting dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia.
"Industri busana penyumbang 30 persen dari seluruh industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Melalui kegiatan ini akan muncul perancang busana muda yang akan memeperkenalkan busana Minang ini kepada masyarakat luas," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Sumabatera Barat Oni Yulfian saat jumpa pers di Padang, Sabtu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas para perancang busana dan perajin kain di Sumbar sehingga produk mereka memiliki pasar yang luas.
"Selain itu kita juga menangkat kekayaan dan keunikan ragam hias songket, batik minang, kain tenun yang ada di Sumbar agar dapat dikenal secara luas dan menjadi warisan budaya dunia," ujar dia.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan yang kempat kalinya, pihaknya menjadikan kegiatan ini sebagai ajang apresiasi kepada desainer-desainer muda Sumatera Barat agar mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional.
"Kami mendorong para desainer mengembangkan karya mereka dengan memberikan ruang untuk menampilkan kreativitasnya dalam kegiatan tahuhan seperti ini," kata dia.
Pagelaran Minangkabau Fashion Festival sendiri dilaksanakan pada Sabtu (22/9) malam di Museum Adityawarman Kota Padang. Kegiatan ini terbagi dalam empat kategori perlombaan yakni lomba kreasi busana pengantin tradisional Minangkabau, lomba kreasi baju muslim, lomba modifikasi baju kuruang basiba dan lomba desain motif batik minang.
Kami akan menampilkan karya-karya desainer yang lolos dalam seleksi tahap awal yakni untuk lomba kreasi busana pengantin tradisional ada 12 peserta, lomba kreasi baju muslim ada 13 peserta, lomba baju kuruang basiba sembilan orang dan sembilan peserta yang lolos dalam lomba desain batik minang.
"Para pemenang nantinya selain mendapatkan uang tunai juga akan mewakili Sumbar pada acara Modest Fashion Week 2018 yang dilaksanakan di Jakarta," kata dia.
Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengatakan masyarakat Sumbar memiliki jiwa seni yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerajinan.
"Hal ini yang ditangkap dan pihaknya berupaya melakukan promosi ke luar untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas," katanya.
Pihaknya mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena bidang busana ini merupakan salah satu industri yang penting dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia.
"Industri busana penyumbang 30 persen dari seluruh industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Melalui kegiatan ini akan muncul perancang busana muda yang akan memeperkenalkan busana Minang ini kepada masyarakat luas," kata dia.