Parit Malintang, 28/8 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mendorong nelayan di daerah itu untuk membudidayakan udang vaname sebagai usaha tambahan selain melaut.

     "Potensi budidaya udang vaname cukup besar di daerah itu, apalagi nelayan kebanyakan bermukim di kawasan pantai bisa memiliki usaha ini," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, Zainil di Parit Malintang, Selasa.

     Ia mengatakan usaha ini agar ketika cuaca buruk nelayan masih bisa berpenghasilan.

     Usaha tambak udang ini memiliki potensi pasar yang besar dengan keuntungan yang menggiurkan.

     Namun modal pertama untuk budidaya udang vaname ini memang besar, tetapi modal ini biasanya akan kembali hanya dengan sekali panen.

     Ia memperkirakan satu tambak ukuran 20x20 diperlukan dana hingga Rp50 juta.

     Angka ini berlaku untuk modal pertama sedangkan untuk tahap selanjutnya nelayan tinggal membeli bibit dan pakan.

     Dana tersebut lanjutnya bisa didapatkan melalui bantuan dari pemerintah, bantuan sosial perusahaan, dan pinjaman melalui koperasi.

     "Jadi buat dulu koperasi nelayan. Kami yakin perusahaan dan bank akan mau memberikan pinjaman dana," ujarnya.

     Keyakinan akan berhasil karena Padang Pariaman berpotensi untuk budidaya udang vaname, apalagi lokasi tambak berada wilayah pantai yang mana dekat dengan permukiman nelayan.

     "Usaha ini sebagai penambah penghasilan nelayan, tanpa meninggalkan aktivitas utamanya," ujar dia.

     Sistem pemberian pakan nantinya bisa diatur oleh kelompok di antaranya dengan bergantian atau meminta anggota keluarga yang tidak melaut untuk mengerjakannya.

     Namun hingga saat ini dari lima kecamatan lokasi budi daya udang vaname di Padang Pariaman belum ada nelayan atau warga di daerah itu yang memiliki tambak udang tersebut.

     Tambak udang yang ada saat ini di daerah itu semuanya merupakan milik investor yang menanamkan modalnya di Padang Pariaman.

     Lima kecamatan yang berpotensi dikembangkan yaitu di Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, V Koto Kampung Dalam, dan Batang Gasan.

      Lima lokasi ini pada 2017 mampu memproduksi 1.500 ton udang vaname.

     Menurutnya angka tersebut akan jauh meningkat jika nelayan ikut andil dalam pembudidayaan udang vaname.

     "Kami pun siap memberikan pendampingan terhadap nelayan untuk budidaya udang ini," katanya. (*)


Pewarta : Aadiyat Makruf Sabir
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024