Padang, (Antaranews Sumbar) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal memperkirakan pada pilpres 2019 calon presiden Prabowo Subianto kembali berpeluang unggul di Sumatera Barat sebagaimana hasil perolehan suara pada pilpres 2014.
    " Potensi terjaganya perolehan suara Prabowo tetap lebih besar sejauh ini ditambah dukungan cawapres Sandiaga Uno," kata dia di Padang, Selasa.
     Menurutnya  dibandingkan Jokowi yang memilih  Maruf Amin sebagai wakil, efek positif dari  elemen kejutan  yang dibawa wakil Prabowo yaitu Sandi di Sumbar maupun bagi perantau Minang akan terasa lebih besar.
    "Saya kira tetap berat bagi Jokowi bisa menang di Sumbar, memang  ada potensi tambahan suara dibanding pilpres 2014 lalu terkait kerja nyata yang  sudah  dilakukannya selama ini," kata dia.
    Ia menerangkan preferensi pemilih sumbar yang khas baik secara  ideologis maupun psikologis tetap masih kuat tampaknya yaitu bukan capres yang diusung PDI Perjuangan.
    Selain itu secara  sosiologis  pasangan Jokowi yakni Maruf Amin yang lebih  menonjolkan simbol NU  cenderung juga kurang sesuai dengan afiliasi mayoritas islam di Ranah Minang yang identik dengan  Muhammadiyah dan lainnya.
    "Karena itu saya kira tetap cukup berat bagi Jokowi  untuk bisa naik dari perolehan pilpres 2014 lalu," ujarnya.
    Ia memberi contoh saat  Prabowo yang dulu pernah  berpasangan dengan  Megawati pada Pilpres 2009 juga kurang mendapatkan suara di Sumbar
    "Selagi diusung PDI Perjuangan  sebagai  parpol utama  berat untuk  meraup suara secara  signifikan di Sumbar," katanya.
    Pada pilpres 2014 di Sumbar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 1.797.505 suara atau 76,92 persen dan Jokowi-Jusuf Kalla 539.308 suara atau 23,08 persen. (*)
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024