Padang, (Antaranews Sumbar) -  Anggota Komisi IV DPR RI dapil Sumatera Barat Hermanto mengemukakan penguatan dan pemberdayaan sumber daya manusia petani menjadi salah satu kunci sukses pembangunan pertanian di Tanah Air. 
    "Kunci utama keberhasilan pembangunan terletak pada keberhasilan pembangunan manusia sehingga hadir petani yang kreatif," kata dia di Padang, Rabu usai  penyerahan mesin panen besar kepada petani di Kelurahan Bungus Barat dalam ranga mengisi masa reses.
    Menurutnya petani kreatif adalah  yang ketika mendapat masalah bersemangat untuk mencari  solusi.
     Saat ini, di Sumbar ia menemukan  petani kreatif itu sudah mulai bermunculan dan digandrungi oleh kaum muda.
     "Misalnya petani yang menjadi pengurus Gapoktan Tigo Saiyo di Sijunjung, kelompok ternak Limusin di Kabupaten Solok, kelompok ternak Amanah di Dharmasraya  yang terbilang sukses menjalankan usaha,"  ujar dia.
     Namun harus diakui, para petani kreatif ini belum dominan lantaran masih dalam fase pertumbuhan dan jumlahnya masih terbatas sehingga menjadi  tantangan bagi penyelenggara negara agar lebih intensif melakukan pembinaan dan pendampingan," lanjutnya.
   Kemudian  modernisasi alat dan mesin pertanian menjadi salah satu kunci pembangunan pertanian dengan menempatkan alsintan yang tepat untuk  meningkatkan efektivitas kerja petani dan penghasilan petani.
    "Penggunaan alsintan mempersingkat waktu pengolahan tanah, frekuensi panen meningkat dan produktivitas hasil otomatis turut meningkat," kata dia.
   Berikutnya  mencegah alih fungsi lahan dan dari   data  Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat  alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan perkantoran di Sumatera Barat setiap tahun mencapai 600 hingga 800 hektare.
     "Ini sekuat tenaga harus dicegah karena bisa membahayakan ketahanan pangan kalaupun terpaksa harus alih fungsi maka harus dicari dan dipastikan ada lahan penggantinya di tempat lain," ujar dia.
   Selanjutnya daya dukung pembangunan pertanian lainnya seperti daya dukung lahan yang berasal dari sektor kehutanan.
    Menurutnya, saat ini di sektor kehutanan ada program perhutanan sosial. Pada program ini, petani di sekitar hutan bisa mengajukan hak kelola hutan selama 35 tahun dan bisa diperpanjang 35 tahun lagi.
     "Di lahan tersebut petani bisa bercocok tanam sesuai keinginan masing-masing termasuk menanam tanaman pangan  dengan  tetap mempertimbangkan kelestarian hutan," ujarnya.
    Khusus padi sawah, katanya, daya dukung terpenting adalah air yang merupakan salah satu input  penting bagi sistem produksi padi sawah.
    Ketersediaan air di saat yang tepat, tidak hanya mempengaruhi produktivitas tanaman, luas areal tanam dan intensitas pertanaman, juga potensi perluasan areal baru, bahkan menentukan kualitas produksi gabah.
    "Untuk menjamin ketersediaan air di saat yang tepat dibutuhkan saluran irigasi yang baik", ujarnya.
    Ia menambahkan saat ini sekitar  60 persen irigasi di Sumbar dalam keadaan rusak dan untuk  menunjang keberhasilan pertanian di Sumbar maka semua irigasi yang rusak tersebut harus diperbaiki. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024