Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai sosok Anis Matta yang lebih layak jadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Saya lebih mendukung Anis Matta karena dia kuat di bawah dia planner dan manajer politik yang handal. Dia bisa membuat partai yang hampir hilang itu jadi ada. itu dahsyat," katanya seusai menyerahkan bantuan pimpinan dan anggota DPR RI bagi korban gempa di Lombok Timur, Rabu.
Ia meyakini kalau Anis Matta menjadi cawapres, maka banyak sekali generasi milenial yang akan memilih dia.
"Sama dengan ustadz Abdul Somad dengan ceramah-ceramahnya, Anis Matta sudah digandrungi di kampus-kampus, katanya.
Ia menyebutkan sebelum figur ustadz Abdul Somad muncul, Anis Matta sudah terkenal terlebih dahulu. "Namun Anis Matta itu orangnya gak mau sok kampanye-kampanyean," katanya.
Tim Anis Matta itu sudah terbentuk lengkap di bawah atau sampai ke tingkat kecamatan. Jadi kalau memilih Anis Matta, menciptakan histeria.
Namun, kata dia, nama Anis Matta tidak dimasukkan dalam ijtima ulama. "Itu yang saya aneh juga, kok Anis Matta gak muncul," katanya.
Anis Matta juga berpengalaman menjadi pimpinan DPR bidang keuangan dan perbankan, belum lagi pernah memimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kalau soal keulamaannya sudah jelas sudah muncul lama sebelum Ustadz Abdul Somad, katanya. (*)
"Saya lebih mendukung Anis Matta karena dia kuat di bawah dia planner dan manajer politik yang handal. Dia bisa membuat partai yang hampir hilang itu jadi ada. itu dahsyat," katanya seusai menyerahkan bantuan pimpinan dan anggota DPR RI bagi korban gempa di Lombok Timur, Rabu.
Ia meyakini kalau Anis Matta menjadi cawapres, maka banyak sekali generasi milenial yang akan memilih dia.
"Sama dengan ustadz Abdul Somad dengan ceramah-ceramahnya, Anis Matta sudah digandrungi di kampus-kampus, katanya.
Ia menyebutkan sebelum figur ustadz Abdul Somad muncul, Anis Matta sudah terkenal terlebih dahulu. "Namun Anis Matta itu orangnya gak mau sok kampanye-kampanyean," katanya.
Tim Anis Matta itu sudah terbentuk lengkap di bawah atau sampai ke tingkat kecamatan. Jadi kalau memilih Anis Matta, menciptakan histeria.
Namun, kata dia, nama Anis Matta tidak dimasukkan dalam ijtima ulama. "Itu yang saya aneh juga, kok Anis Matta gak muncul," katanya.
Anis Matta juga berpengalaman menjadi pimpinan DPR bidang keuangan dan perbankan, belum lagi pernah memimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kalau soal keulamaannya sudah jelas sudah muncul lama sebelum Ustadz Abdul Somad, katanya. (*)