Beijing, (Antaranews Sumbar) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun mendorong Alibaba Group, perusahaan multinasional China yang bergerak di bidang perdagangan berbasis elektronik (e commerce), bisa mendongkrak penjualan produk-produk Indonesia.
"Penjualan produk-produk Indonesia bisa ditingkatkan melalui Alibaba Mall," katanya kepada Antara di Beijing, Senin.
Sehari sebelumnya Dubes bersama para konsul jenderal RI di China dan perwakilan BUMN mengunjungi kantor pusat Alibaba Group di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
"Melalui kunjungan itu, kami ingin memanfaatkan peluang kerja sama antara Indonesia-China, khususnya dalam hal pengembangan 'e-commerce', 'fin-tech', dan 'digital platform'," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu.
Menurut dia, banyak sektor ekonomi di Indonesia yang bisa dikerjasamakan dengan perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut.
"Pertemuan kemarin juga membahas rencana kunjungan 'top management Alibaba' ke Indonesia terkait kerja sama, baik dengan pemerintah maupun partner dan partner potensial lainnya. Ekonomi Indonesia punya potensi besar dalam bidang ini," ujar Djauhari.
Dalam kunjungan tersebut delegasi dari Indonesia diterima oleh Derek Kwan selaku Senior Manager of Public Affairs Alibaba Group.
Para delegasi sempat meninjau Hema Supermarket yang mengombinasikan pelayanan belanja secara "on-line" dan "off-line".
Mereka juga mengunjungi Ant Financial, anak perusahaan Alibaba Grup yang merupakan provider layanan keuangan digital terbesar di daratan Tiongkok.
"Dengan terus melakukan berbagai inovasi dan terobosan, Alibaba telah tumbuh pesat menjadi salah satu perusahaan 'e-commerce' berbasis teknologi terintegrasi yang terbesar di China dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun," kata Derek.
Saat ini, Alibaba merupakan perusahaan retail terbesar di dunia dan telah beroperasi di berbagai negara. (*)
"Penjualan produk-produk Indonesia bisa ditingkatkan melalui Alibaba Mall," katanya kepada Antara di Beijing, Senin.
Sehari sebelumnya Dubes bersama para konsul jenderal RI di China dan perwakilan BUMN mengunjungi kantor pusat Alibaba Group di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
"Melalui kunjungan itu, kami ingin memanfaatkan peluang kerja sama antara Indonesia-China, khususnya dalam hal pengembangan 'e-commerce', 'fin-tech', dan 'digital platform'," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu.
Menurut dia, banyak sektor ekonomi di Indonesia yang bisa dikerjasamakan dengan perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut.
"Pertemuan kemarin juga membahas rencana kunjungan 'top management Alibaba' ke Indonesia terkait kerja sama, baik dengan pemerintah maupun partner dan partner potensial lainnya. Ekonomi Indonesia punya potensi besar dalam bidang ini," ujar Djauhari.
Dalam kunjungan tersebut delegasi dari Indonesia diterima oleh Derek Kwan selaku Senior Manager of Public Affairs Alibaba Group.
Para delegasi sempat meninjau Hema Supermarket yang mengombinasikan pelayanan belanja secara "on-line" dan "off-line".
Mereka juga mengunjungi Ant Financial, anak perusahaan Alibaba Grup yang merupakan provider layanan keuangan digital terbesar di daratan Tiongkok.
"Dengan terus melakukan berbagai inovasi dan terobosan, Alibaba telah tumbuh pesat menjadi salah satu perusahaan 'e-commerce' berbasis teknologi terintegrasi yang terbesar di China dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun," kata Derek.
Saat ini, Alibaba merupakan perusahaan retail terbesar di dunia dan telah beroperasi di berbagai negara. (*)