Pakan Rabaa Timur, Solok Selatan (Antaranews Sumbar) - Belum sehari usai terjun ke untuk Kuliah Kerja Nyata pada 28 Juni 2018 di Pakan Rabaa Timur Solok Selatan, tim mahasiswa Universitas Andalas (Unand) langsung meninjau dan memberikan bantuan kepada dua keluarga korban longsor pada 26 Juni 2018 lalu.
Tim yang terdiri atas 25 orang mahasiswa dari 12 fakultas yang berbeda tersebut langsung ke lokasi ditemani wali nagari setempat Yaldison dan tim relawan dari Kementerian Sosial RI.
Dalam peninjauan tersebut tim mahasiswa dan relawan memberikan bantuan berupa bahan makanan pokok, bahan kebutuhan rumah tangga serta kelengkapan anak korban longsor.
Saat tim menemui salah satu korban Jamirus (65), kejadian longsor terjadi malam hari setelah Isya pukul 21.00 WIB.
Jamirus menceritakan saat dirinya akan beristirahat, tiba-tiba putrinya Fadila (2) menangis karena mendengar suara gaduh dari luar rumah. Saat dipantau dari luar jendela terlihat bongkahan tanah menghantam sisi belakang rumah yang letaknya di pinggir tebing di Jorong Pintu Kayu Ketek.
Sontak Jamirus dan keluarga keluar rumah sebelum akhirnya rumah tertimbun. saat ini dia terpaksa menumpang di salah satu rumah tetangganya.
Bentuk bantuan bagi korban longsor (Dok Pribadi)
Selain Jamirus, satu rumah juga tertimbun tanah longsor atas nama kepala keluarga Odrianto (60) yang lokasinya berdekatan.
Bagi Tim KKN Unand yang dibimbing oleh dosen Elvaswer ini menjadi aksi pertama dari 107 program selama 40 hari ke depan
Terdapat lima jorong yang menjadi bagian dari pelaksanaan program yang telah disusun tim KKN Unand yakni Jorong Pinti Kayu Ketek, Pinti Kayu Tangah, Pinti Kayu Gadang, Ladang Konsi dan Pasia Putiah. (*)
*Penulis merupakan tim mahasiswa Unand yang tengah melaksanakan KKN di Nagari Pakan Rabaa Timur Solok Selatan.
Tim yang terdiri atas 25 orang mahasiswa dari 12 fakultas yang berbeda tersebut langsung ke lokasi ditemani wali nagari setempat Yaldison dan tim relawan dari Kementerian Sosial RI.
Dalam peninjauan tersebut tim mahasiswa dan relawan memberikan bantuan berupa bahan makanan pokok, bahan kebutuhan rumah tangga serta kelengkapan anak korban longsor.
Saat tim menemui salah satu korban Jamirus (65), kejadian longsor terjadi malam hari setelah Isya pukul 21.00 WIB.
Jamirus menceritakan saat dirinya akan beristirahat, tiba-tiba putrinya Fadila (2) menangis karena mendengar suara gaduh dari luar rumah. Saat dipantau dari luar jendela terlihat bongkahan tanah menghantam sisi belakang rumah yang letaknya di pinggir tebing di Jorong Pintu Kayu Ketek.
Sontak Jamirus dan keluarga keluar rumah sebelum akhirnya rumah tertimbun. saat ini dia terpaksa menumpang di salah satu rumah tetangganya.
Selain Jamirus, satu rumah juga tertimbun tanah longsor atas nama kepala keluarga Odrianto (60) yang lokasinya berdekatan.
Bagi Tim KKN Unand yang dibimbing oleh dosen Elvaswer ini menjadi aksi pertama dari 107 program selama 40 hari ke depan
Terdapat lima jorong yang menjadi bagian dari pelaksanaan program yang telah disusun tim KKN Unand yakni Jorong Pinti Kayu Ketek, Pinti Kayu Tangah, Pinti Kayu Gadang, Ladang Konsi dan Pasia Putiah. (*)
*Penulis merupakan tim mahasiswa Unand yang tengah melaksanakan KKN di Nagari Pakan Rabaa Timur Solok Selatan.