Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan mantan Duta Besar RI untuk Kolombia Niniek Sadmojo menggagas "Ekspedisi Kopi Nusantara" untuk mempromosikan kekayaan kopi Indonesia ke pasar global.
Menurut Anton Apriyantono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, selaku ketua pelaksana program yang juga ketua umum Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), mengatakan Ekspedisi Kopi Nusantara akan menjadi sarana pendokumentasian keragaman kopi Indonesia sekaligus pencitraan parawisata eksotisme kopi mulai dari kebun sampai ke secangkir kopi dan pariwisata sekeliling perkebunan kopi atau "coffee trip"
Niniek Sadmojo menjelaskan kepada Antara di Jakarta, Jumat, bahwa keanekaragaman varian tanaman kopi Indonesia dari Aceh sampai Papua merupakan kelebihan kopi Indonesia dibandingkan kopi dari negara-negara penghasil kopi di dunia, seperti Kolombia dan Brazil.
"Kopi Indonesia sudah semakin dikenal dunia, tapi baru dari beberapa daerah yang mengglobal, padahal kopi Nusantara bukan hanya Toraja atau Jawa, tapi ada dari Aceh hingga Papua," kata Niniek.
Penyelenggarakan Ekspedisi Kopi Nusantara akan dimulai dari Wamena, Papua, 8 Agustus-20 Agustus 2018, yang didukung DEKOPI, Association Sales Travel Indonesia (ASATI) dan Indonesia Diaspora Network (IDN) bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Ekspor UKM.
Ekspedisi di Papua akan diawali pencanangan program pendakian dan pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Trikora pada Hari Kemerdekaan RI ke-73 pada 17 Agustus 2018, disertai kunjungan wisata ke kebun kopi atau "coffee trip" di Wamena, dan partisipasi dalam Festival Lembah Baliem 2018 dengan mengundang komunitas pencinta kopi dari dalam dan luar negeri.
Ekspedisi kemudian dilanjutkan ke sebelas daerah penghasil kopi di Indonesi, berturut turut ke Sulawesi, Flores, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara, dan berakhir di Aceh.
Selama penjelajahan tersebut juga akan dilakukan pengumpulan data dan dokumentasi untuk penulisan buku dan video dokumenter berjudul "The Journey of Indonesian Coffee" di bawah koordinasi Ira Damayanti yang merupakan Wakil Presiden IDN/Diaspora Amerika Serikat.
"Buku dan video dokumenter 'The Journey of Indonesian Coffee' menjadi sarana promosi dan pemasaran kopi Indonesia yang paling efektif di seluruh penjuru dunia, dengan peran perwakilan Indonesia di luar negeri, KBRI, KJRI dan ITPC, bersinergi dengan komunitas Indonesia Diaspora Network yang tersebar di seluruh belahan dunia," kata Ira. (*)
Menurut Anton Apriyantono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, selaku ketua pelaksana program yang juga ketua umum Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), mengatakan Ekspedisi Kopi Nusantara akan menjadi sarana pendokumentasian keragaman kopi Indonesia sekaligus pencitraan parawisata eksotisme kopi mulai dari kebun sampai ke secangkir kopi dan pariwisata sekeliling perkebunan kopi atau "coffee trip"
Niniek Sadmojo menjelaskan kepada Antara di Jakarta, Jumat, bahwa keanekaragaman varian tanaman kopi Indonesia dari Aceh sampai Papua merupakan kelebihan kopi Indonesia dibandingkan kopi dari negara-negara penghasil kopi di dunia, seperti Kolombia dan Brazil.
"Kopi Indonesia sudah semakin dikenal dunia, tapi baru dari beberapa daerah yang mengglobal, padahal kopi Nusantara bukan hanya Toraja atau Jawa, tapi ada dari Aceh hingga Papua," kata Niniek.
Penyelenggarakan Ekspedisi Kopi Nusantara akan dimulai dari Wamena, Papua, 8 Agustus-20 Agustus 2018, yang didukung DEKOPI, Association Sales Travel Indonesia (ASATI) dan Indonesia Diaspora Network (IDN) bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Ekspor UKM.
Ekspedisi di Papua akan diawali pencanangan program pendakian dan pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Trikora pada Hari Kemerdekaan RI ke-73 pada 17 Agustus 2018, disertai kunjungan wisata ke kebun kopi atau "coffee trip" di Wamena, dan partisipasi dalam Festival Lembah Baliem 2018 dengan mengundang komunitas pencinta kopi dari dalam dan luar negeri.
Ekspedisi kemudian dilanjutkan ke sebelas daerah penghasil kopi di Indonesi, berturut turut ke Sulawesi, Flores, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara, dan berakhir di Aceh.
Selama penjelajahan tersebut juga akan dilakukan pengumpulan data dan dokumentasi untuk penulisan buku dan video dokumenter berjudul "The Journey of Indonesian Coffee" di bawah koordinasi Ira Damayanti yang merupakan Wakil Presiden IDN/Diaspora Amerika Serikat.
"Buku dan video dokumenter 'The Journey of Indonesian Coffee' menjadi sarana promosi dan pemasaran kopi Indonesia yang paling efektif di seluruh penjuru dunia, dengan peran perwakilan Indonesia di luar negeri, KBRI, KJRI dan ITPC, bersinergi dengan komunitas Indonesia Diaspora Network yang tersebar di seluruh belahan dunia," kata Ira. (*)