Mentawai (Antaranews Sumbar) - Pencarian KM Harapan Bersama oleh tim bangunan belum membuah hasil, meski titik koordinat yang telah disisir sudah begitu luas di perairan antar Mentawai-Padang, Sumatera Barat sejak Selasa-Rabu.
Data dihimpun dari Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas B dan SAR Mentawai, Rabu malam, menjelaskan luas pencarian yang telah dilakukan tercatat 420 NM dan jalur penyisiran 230 NM.
Baca juga: Baca juga: Tim gabungan dikerahkan mencari KM Harapan Bersama yang hilang kontak
Kepala Kantor SAR Kepulauan Mentawai Akmal mengungkapkan, kapal SAR Ramawijaya 240 Mentawai pads radial 9° jarak 18,55 NM dari germaga Maileipet.
Dengan titik koordinat yakni, pada 01°15'50" S - 99°14'34" E, 00°54'48" S - 99°14.33" E, 00°54'38" S - 99°22'36" E dan 01°15'52" S - 99°22'38" E, tapi hasil masih nihil.
Sedangkan area penyisiran oleh KN Sar Yudhistira 227 Padang, pada radial 278,94° jarak 51'07 NM dari Dermaga Barau Bungus Padang.
Dengan titik koordinat area pencarian, meliputi 01°15'54" S - 99°26'45" E, 00°54'42" S - 99°26.52" E, 00°54'48" S - 99°34'31" E, dan 01°15'50" S - 99°34'31" E, akan tetapi belum membuahkan hasil.
Baca juga : Baca juga: Kapal yang dilaporkan hilang di Siberut belum ditemukan
KM Harapan Bersama merupakan kapal kargo yang saat peristiwa terjadi sedang mengangkut kopra dan manaun--komoditas unggulan masyarakat Mentawai-- untuk diangkut ke pasar hasil bumi di Kota Padang.
Kapal kargo yang panjang 26 meter dan GT 180 T dinakodai oleh Zalnudin dan tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK), dan pemiliknya atas nama Andreas.*
Baca juga: KM Harapan Bersama dengan tujuh ABK dilaporkan hilang
Data dihimpun dari Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas B dan SAR Mentawai, Rabu malam, menjelaskan luas pencarian yang telah dilakukan tercatat 420 NM dan jalur penyisiran 230 NM.
Baca juga: Baca juga: Tim gabungan dikerahkan mencari KM Harapan Bersama yang hilang kontak
Kepala Kantor SAR Kepulauan Mentawai Akmal mengungkapkan, kapal SAR Ramawijaya 240 Mentawai pads radial 9° jarak 18,55 NM dari germaga Maileipet.
Dengan titik koordinat yakni, pada 01°15'50" S - 99°14'34" E, 00°54'48" S - 99°14.33" E, 00°54'38" S - 99°22'36" E dan 01°15'52" S - 99°22'38" E, tapi hasil masih nihil.
Sedangkan area penyisiran oleh KN Sar Yudhistira 227 Padang, pada radial 278,94° jarak 51'07 NM dari Dermaga Barau Bungus Padang.
Dengan titik koordinat area pencarian, meliputi 01°15'54" S - 99°26'45" E, 00°54'42" S - 99°26.52" E, 00°54'48" S - 99°34'31" E, dan 01°15'50" S - 99°34'31" E, akan tetapi belum membuahkan hasil.
Baca juga : Baca juga: Kapal yang dilaporkan hilang di Siberut belum ditemukan
KM Harapan Bersama merupakan kapal kargo yang saat peristiwa terjadi sedang mengangkut kopra dan manaun--komoditas unggulan masyarakat Mentawai-- untuk diangkut ke pasar hasil bumi di Kota Padang.
Kapal kargo yang panjang 26 meter dan GT 180 T dinakodai oleh Zalnudin dan tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK), dan pemiliknya atas nama Andreas.*
Baca juga: KM Harapan Bersama dengan tujuh ABK dilaporkan hilang