Padang, (Antaranews Sumbar) - Keluarga Besar Rang Caniago (KBRC) menyatakan akan mengembalikan tata adat dan budaya Minangkabau khususnya di kalangan generasi muda yang mulai terkikis.
Ketua umum KBRC Edi Riondo Rajo Basa, di Padang dalam kegiatan pertemuan tahunan KBRC, Minggu mengatakan upaya itu dilakukan dengan cara mengingatkan kembali budaya melalui sosialisasi dan arahan persuasif.
Dalam hal ini anggota KBRC yang saat ini di Padang ada 38.000 orang, dan seluruh Indonesia terdapat 836.000 orang bukan semata ajang berkumpul suku Caniago saja namun mewakili orang Minang keseluruhan sebagai duta mempertahankan tradisi dan budaya.
Beberapa kegiatan dibentuk selain pertemuan untuk silaturahmi seperti memberikan bantuan sosial, sosialisasi hingga menggelar pagelaran budaya.
Ini perkumpulan yang niatnya memperkuat khasanah Minangkabau dunia sekaligus mengambil aspirasi dan pemikiran tentang perkembangan budaya ke depan.
Dia menambahkan semakin majunya teknologi tentu memiliki tantangan tersendiri salah satunya menghadapi perubahan perilaku sosial dan budaya masyarakat.
Generasi muda saat ini cenderung mengikuti gaya yang independen dan lupa pada harfiahnya sebagai masyarakat berbudaya Minangkabau.
Nantinya melalui duta di kota, provinsi bahkan negara akan diupayakan penguatan kebudayaan tersebut.
Tentu juga terus menggaet masyarakat bersuku Caniago dan keluarga besarnya untuk meningkatkan peranan tersebut.
Sementara itu dalam pertemuan tahunan di Padang, Minggu, dihadiri 200 anggota.
Tujuannya bersilaturahmi sekaligus memperingati jatuhnya hari ulang tahun yang kedua. (*)
Ketua umum KBRC Edi Riondo Rajo Basa, di Padang dalam kegiatan pertemuan tahunan KBRC, Minggu mengatakan upaya itu dilakukan dengan cara mengingatkan kembali budaya melalui sosialisasi dan arahan persuasif.
Dalam hal ini anggota KBRC yang saat ini di Padang ada 38.000 orang, dan seluruh Indonesia terdapat 836.000 orang bukan semata ajang berkumpul suku Caniago saja namun mewakili orang Minang keseluruhan sebagai duta mempertahankan tradisi dan budaya.
Beberapa kegiatan dibentuk selain pertemuan untuk silaturahmi seperti memberikan bantuan sosial, sosialisasi hingga menggelar pagelaran budaya.
Ini perkumpulan yang niatnya memperkuat khasanah Minangkabau dunia sekaligus mengambil aspirasi dan pemikiran tentang perkembangan budaya ke depan.
Dia menambahkan semakin majunya teknologi tentu memiliki tantangan tersendiri salah satunya menghadapi perubahan perilaku sosial dan budaya masyarakat.
Generasi muda saat ini cenderung mengikuti gaya yang independen dan lupa pada harfiahnya sebagai masyarakat berbudaya Minangkabau.
Nantinya melalui duta di kota, provinsi bahkan negara akan diupayakan penguatan kebudayaan tersebut.
Tentu juga terus menggaet masyarakat bersuku Caniago dan keluarga besarnya untuk meningkatkan peranan tersebut.
Sementara itu dalam pertemuan tahunan di Padang, Minggu, dihadiri 200 anggota.
Tujuannya bersilaturahmi sekaligus memperingati jatuhnya hari ulang tahun yang kedua. (*)