Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar kegiatan konservasi terumbu karang di daerah itu.
"Untuk waktu pelaksanaan dari kegiatan itu masih kami koordinasikaan, termasuk pihak-pihak yang akan diajak dalam giat tersebut," kata Komandan Lanal Mentawai, Letkol Laut Anis Munandar di Tuapejat, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini rencana konservasi tersebut sedang disusun dan termasuk kebutuhan alat serta lokasi yang akan dilaksanakan kegiatan konsrvasi terumbu karang itu.
Kegiatan konservasi terumbu karang itu dilaksanakan katanya, karena banyaknya laporan masyarakat serta hasil pengamatan Tim AL Mentawai yang menilai banyak terumbu karang yang rusak diakibatkan tindakan oknum yang menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan.
"Dari pantauan kami, ada beberapa titik yang mengalami kerusakan terumbu karang secara signifikan, lokasi itu sebagian berdekatan dengan pemukiman masyarakat," katanya.
Ia menilai, kesadaran masyarakat akan fungsi dan keberadaan dari terumbu karang masih rendah. Untuk itu kegiatan tersebut nantinya juga melibatkan masyarakat sekitar, termasuk pelajar dan instansi pemerintah lainnya.
"Poin dari kegiatan ini nantinya adalah menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap fungsi terumbu karang,"katanya.
Penyelamatan terumbu karang katanya, akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan ekosistem biota laut. Secara langsung terumbu karang menjadi penunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menyediakan tempat tinggal, mencari makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut. Rusaknya terumbu karang akan berpengaruh langsung bagi kelangsungan hidup dan kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan di laut.
"Keberadaan terumbu karang yang baik juga menjadi sarana promosi wisata bahari di Mentawai," katanya.
Kegiatan tersebut katanya, nantinya juga mengajak para pemilik resort termasuk wisatawan asing yang peduli terhadap terumbu karang itu.
Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Sumbar, Alber Krisdiarto?mengatakan, Sekitar 70 persen dari 39.619 hektare luas terumbu karang di Sumbar, rusak disebabkan oleh meningkatnya suhu air di lautan sejak dua tahun terakhir.
"Peningkatan suhu ini kemudian menyebabkan pemutihan atau yang biasa disebut `bleaching` pada karang," katanya.
Ia menambahkan data luas terumbu karang di Sumbar yang diteliti oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia tersebut tersebar di tujuh daerah, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai 34.515 hektare, Pesisir Selatan 2.238 hektare.
Selanjutnya Kabupaten Pasaman Barat 1.257 hektare, Agam 120 hektare, Padang Pariaman 268 hektare, Kota Padang 957 hektare, Kota Pariaman 261 hektare.
"Untuk waktu pelaksanaan dari kegiatan itu masih kami koordinasikaan, termasuk pihak-pihak yang akan diajak dalam giat tersebut," kata Komandan Lanal Mentawai, Letkol Laut Anis Munandar di Tuapejat, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini rencana konservasi tersebut sedang disusun dan termasuk kebutuhan alat serta lokasi yang akan dilaksanakan kegiatan konsrvasi terumbu karang itu.
Kegiatan konservasi terumbu karang itu dilaksanakan katanya, karena banyaknya laporan masyarakat serta hasil pengamatan Tim AL Mentawai yang menilai banyak terumbu karang yang rusak diakibatkan tindakan oknum yang menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan.
"Dari pantauan kami, ada beberapa titik yang mengalami kerusakan terumbu karang secara signifikan, lokasi itu sebagian berdekatan dengan pemukiman masyarakat," katanya.
Ia menilai, kesadaran masyarakat akan fungsi dan keberadaan dari terumbu karang masih rendah. Untuk itu kegiatan tersebut nantinya juga melibatkan masyarakat sekitar, termasuk pelajar dan instansi pemerintah lainnya.
"Poin dari kegiatan ini nantinya adalah menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap fungsi terumbu karang,"katanya.
Penyelamatan terumbu karang katanya, akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan ekosistem biota laut. Secara langsung terumbu karang menjadi penunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menyediakan tempat tinggal, mencari makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut. Rusaknya terumbu karang akan berpengaruh langsung bagi kelangsungan hidup dan kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan di laut.
"Keberadaan terumbu karang yang baik juga menjadi sarana promosi wisata bahari di Mentawai," katanya.
Kegiatan tersebut katanya, nantinya juga mengajak para pemilik resort termasuk wisatawan asing yang peduli terhadap terumbu karang itu.
Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Sumbar, Alber Krisdiarto?mengatakan, Sekitar 70 persen dari 39.619 hektare luas terumbu karang di Sumbar, rusak disebabkan oleh meningkatnya suhu air di lautan sejak dua tahun terakhir.
"Peningkatan suhu ini kemudian menyebabkan pemutihan atau yang biasa disebut `bleaching` pada karang," katanya.
Ia menambahkan data luas terumbu karang di Sumbar yang diteliti oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia tersebut tersebar di tujuh daerah, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai 34.515 hektare, Pesisir Selatan 2.238 hektare.
Selanjutnya Kabupaten Pasaman Barat 1.257 hektare, Agam 120 hektare, Padang Pariaman 268 hektare, Kota Padang 957 hektare, Kota Pariaman 261 hektare.