Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) upaya mempromosikan nama "Kopi" sebagai "brand" atau nama dagang produk kopi Indonesia di pasar internasional melalui Roadshow "Promosi Brand KOPI" di beberapa kota di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
"Kata kopi hanya digunakan di Indonesia dan Malaysia. Penggunaan kata kopi di depan setiap jenis kopi yang berasal dari Indonesia akan menjadi daya pembeda dengan jenis kopi dari negara lain," kata Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak pada konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan bahwa beberapa jenis kopi Indonesia sebenarnya telah dipasarkan di beberapa negara dan dinikmati oleh masyarakat internasional. Namun, karena kopi yang dijual tersebut tak memakai nama 'kopi', para penikmat kopi tidak mengenal bahwa kopi yang mereka minum berasal dari Indonesia.
Dia menceritakan bahwa sejumlah kafe ternama Amerika Serikat yang juga telah membuka banyak cabang di Tanah Air telah menjual kopi Indonesia dari Sumatera dan Toraja. Tapi, masyarakat asing tidak mengetahui bahwa kopi tersebut asli dari Indonesia.
"Kami ingin menjadikan nama Kopi identik dengan Indonesia sehingga jika ada nama kopi, itu pasti kopi Indonesia," jelas Joshua.
Roadshow promosi "brand" kopi Indonesia di Amerika Serikat dan Kanada akan diikuti oleh pemilik brand kafe, brand kopi lokal, dan lembaga pembiayaan.
"Brand merupakan fokus kami dalam roadshow ini mengingat nilai tambah terbesar ekonomi kreatif terdapat pada kekayaan intelektual yang terkandung di dalamnya," jelas Joshua.
Selama roadshow yang akan dilaksanakan pada 13-24 April 2018 tersebut, delegasi Indonesia akan mengunjungi sejumlah kafe ternama Los Angeles, San Fransisco, Portland, dan Seattle di AS dan Vancouver di Kanada untuk menggali informasi dengan para pebisnis kopi setempat mengenai tantangan dan peluang untuk membuka dan memasarkan brand kopi dan brand kafe Indonesia di kota-kota tersebut.
Perjalanan bisnis tersebut diharapkan membuka jalan bagi berdirinya brand kafe Indonesia di AS dan Kanada, dan di negara-negara lainnya.
Dukungan untuk mengembangkan industri kopi di Indonesia disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada perayaan Hari Kopi Internasional di Istana Kepresidenan Bogor, 1 Oktober 2017.
Organisasi Kopi Internasional menempatkan Indonesia di peringkat ke empat sebagai eksportir kopi dunia pada periode 2016-2017 dengan 6.891.000 bungkus kopi (1 bungkus = 60 kilogram) atau sekitar 413.460.000 kilogram.(*)
"Kata kopi hanya digunakan di Indonesia dan Malaysia. Penggunaan kata kopi di depan setiap jenis kopi yang berasal dari Indonesia akan menjadi daya pembeda dengan jenis kopi dari negara lain," kata Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak pada konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan bahwa beberapa jenis kopi Indonesia sebenarnya telah dipasarkan di beberapa negara dan dinikmati oleh masyarakat internasional. Namun, karena kopi yang dijual tersebut tak memakai nama 'kopi', para penikmat kopi tidak mengenal bahwa kopi yang mereka minum berasal dari Indonesia.
Dia menceritakan bahwa sejumlah kafe ternama Amerika Serikat yang juga telah membuka banyak cabang di Tanah Air telah menjual kopi Indonesia dari Sumatera dan Toraja. Tapi, masyarakat asing tidak mengetahui bahwa kopi tersebut asli dari Indonesia.
"Kami ingin menjadikan nama Kopi identik dengan Indonesia sehingga jika ada nama kopi, itu pasti kopi Indonesia," jelas Joshua.
Roadshow promosi "brand" kopi Indonesia di Amerika Serikat dan Kanada akan diikuti oleh pemilik brand kafe, brand kopi lokal, dan lembaga pembiayaan.
"Brand merupakan fokus kami dalam roadshow ini mengingat nilai tambah terbesar ekonomi kreatif terdapat pada kekayaan intelektual yang terkandung di dalamnya," jelas Joshua.
Selama roadshow yang akan dilaksanakan pada 13-24 April 2018 tersebut, delegasi Indonesia akan mengunjungi sejumlah kafe ternama Los Angeles, San Fransisco, Portland, dan Seattle di AS dan Vancouver di Kanada untuk menggali informasi dengan para pebisnis kopi setempat mengenai tantangan dan peluang untuk membuka dan memasarkan brand kopi dan brand kafe Indonesia di kota-kota tersebut.
Perjalanan bisnis tersebut diharapkan membuka jalan bagi berdirinya brand kafe Indonesia di AS dan Kanada, dan di negara-negara lainnya.
Dukungan untuk mengembangkan industri kopi di Indonesia disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada perayaan Hari Kopi Internasional di Istana Kepresidenan Bogor, 1 Oktober 2017.
Organisasi Kopi Internasional menempatkan Indonesia di peringkat ke empat sebagai eksportir kopi dunia pada periode 2016-2017 dengan 6.891.000 bungkus kopi (1 bungkus = 60 kilogram) atau sekitar 413.460.000 kilogram.(*)