Padang, (Antaranews Sumbar) - "Kehidupan terjadi karena sebuah proses, jangan mengeluh" itulah sepenggal kalimat dari Motivator sekaligus pakar komunikasi nasional Dr Aqua Dwipayana saat memberikan ilmunya kepada ratusan tenaga kependidikan di Universitas Andalas (Unand) Padang, Rabu.
Kedatangan ketiga kali pencipta buku "The Power Of Silaturahim" tersebut guna memotivasi pegawai untuk bekerja lebih keras.
Dalam paparannya semua orang memiliki potensi yang perlu dikembangkan termasuk pegawai dalam berkinerja.
Dalam kuliah itu dia menampilkan rekaman video perjuangan atlet penyandang disabilitas dalam paralympic dunia.
Menurutnya ini sebagai bukti setiap individu dalam bentuk atau kondisi apapun dapat mengerjakan sesuatu.
Seperti penyandang disabilitas yang mampu berprestasi di cabang olahraga karena adanya kemauan untuk maju.
"Kunci kemajuan untuk maju tersebut harus jadi motivasi bagi pegawai bekerja, " ujarnya.
Hal lain yang menjadi kunci untuk sukses bekerja yakni bersyukur, kata putra Pesisir Selatan kelahiran Sumatera Utara tersebut.
Bersyukur mengandung artian selalu bersemangat dan berterima kasih setiap kesempatan dan rezeki yang selalu diberikan Allah SWT.
Kemudian setelah bersyukur individu harus memunculkan keikhlasan tanpa berharap balasan saat berbuat baik.
Bila kedua hal itu sudah kuat, hal lain yang harus diprioritaskan yakni menjaga amanah.
Salah satunya kata lulusan Universitas Padjajaran menjaga hati bersih dari pemikiran galau, iri, dan perasaan buruk lainnya.
Bila dibawa ke dunia kerja atau prestasi, individu harus menghilangkan pemikiran persaingan.
Justru kata Aqua terus memperkuat diri dan menjadikan persaingan sebuah tantangan positif
Hal yang perlu ditanamkan salah satunya berpikir positif, berbicara dengan baik tidak menyakiti perasaan.
Beberapa sikap yang bisa dilakukan seperti selalu senyum dan menjadikan masalah hilang.
Hal ini perlu dibarengi dengan upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang disiplin.
Kemudian bila semua hal tersebut terus dilakukan, rezeki dan nikmat akan datang tidak terduga dan tidak terhitung.
Terpenting saat mendapat nikmat harus membagi kepada orang lain. Baik itu material, ilmu pengetahuan dan jasa.
Bagi pegawai yang menawarkan jasa, peningkatan kinerja untuk pelayanan perlu ditingkatkan melalui tahapan tersebut.
Dalam hal ini individu harus mampu mengejar pencapaian setinggi-tingginya namun tetap menjaga kepedulian sosial.
Bagi Aqua yang sebelumnya memotivasi mahasiswa Unand pada Februari 2018 dalam program didikan Subuh, kuatnya kepribadian individu dan sosial akan berujung pada kehidupan yang menyenangkan dan bahagia.
Dia mencontohkan dirinya yang lahir dari keluarga biasa saja, bahkan saat muda tidak ada pemikiran untuk menjadi seorang tokoh saat ini menikmati posisinya.
Salah satu yang dilakukan kata pria yang berdomisili di Yogyakarta itu memunculkan keberanian untuk berkomunikasi dengan beragam individu.
Dalam berkomunikasi tersebut, pemikiran positif harus terus dipegang agar tujuan dapat terealisasi.
Sama seperti pegawai langkah ini bisa menjadi kunci optimal. Tidak terbatas pegawai perguruan tinggi namun instansi lain.
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan saat ini meninggalkan kebiasaan buruk bekerja, seperti malas dan membedakan gender dalam pekerjaan.
Kemudian saat bekerja harus saling melengkapi dalam tugas karena pada satu instansi membutuhkan semua peranan untuk satu tujuan.
Menurutnya membentuk sistem kekeluargaan dan tidak memiliki jarak satu sama lain.
Hal ini perlu ditekankan dengan penguatan komunikasi dengan beberapa aspek.
Pertama dalam hal respek atau menghormati antara satu dengan yang lain, bahkan semua pegawai dihargai.
Kedua, memberikan sikap empati dan memikirkan kebutuhan bersama.
Ketiga, dapat menyesuaikan dengan lingkungan kerja atau posisi.
Keempat gunakan bahasa yang sederhana, umum dan mudah dimengerti.
Kelima, rendah hati dan tidak membedakan satu sama lain.
Kesimpulan dari semua langkah itu yakni melakukan introspeksi diri dan memperbaiki kinerja. Dengan selalu berdoa dan berserah diri. "Hari ini lebih baik dari kemarin dan seterusnya, " kata dia yang pernah jadi jurnalis di beberapa media nasional.
Bagi pegawai perlu menerapkan 4as yakni ikhlas, cerdas, keras dan tuntas.
Tepat untuk perbaikan kinerja
Kedatangan Aqua Dwipayana di Unand menurut Rektor Unand Prof Tafdil Husni menjadi momen penting bagi perbaikan kinerja pegawai khususnya yang di rektorat.
Terlebih kata dia, pada awal 2018 ini menjadi perjuangan kampus mempertahankan akreditasi A.
Diharapkan kehadiran motivator dapat mengubah perilaku dan kinerja beberapa sektor penting yang selama ini tidak baik.
Khususnya dalam memperkuat integritas antara pimpinan dan pegawainya.
"Mendatangkan Aqua butuh puluhan juta, kali ini datang gratis harus dimanfaatkan dengan baik, " ujarnya. (*)
Kedatangan ketiga kali pencipta buku "The Power Of Silaturahim" tersebut guna memotivasi pegawai untuk bekerja lebih keras.
Dalam paparannya semua orang memiliki potensi yang perlu dikembangkan termasuk pegawai dalam berkinerja.
Dalam kuliah itu dia menampilkan rekaman video perjuangan atlet penyandang disabilitas dalam paralympic dunia.
Menurutnya ini sebagai bukti setiap individu dalam bentuk atau kondisi apapun dapat mengerjakan sesuatu.
Seperti penyandang disabilitas yang mampu berprestasi di cabang olahraga karena adanya kemauan untuk maju.
"Kunci kemajuan untuk maju tersebut harus jadi motivasi bagi pegawai bekerja, " ujarnya.
Hal lain yang menjadi kunci untuk sukses bekerja yakni bersyukur, kata putra Pesisir Selatan kelahiran Sumatera Utara tersebut.
Bersyukur mengandung artian selalu bersemangat dan berterima kasih setiap kesempatan dan rezeki yang selalu diberikan Allah SWT.
Kemudian setelah bersyukur individu harus memunculkan keikhlasan tanpa berharap balasan saat berbuat baik.
Bila kedua hal itu sudah kuat, hal lain yang harus diprioritaskan yakni menjaga amanah.
Salah satunya kata lulusan Universitas Padjajaran menjaga hati bersih dari pemikiran galau, iri, dan perasaan buruk lainnya.
Bila dibawa ke dunia kerja atau prestasi, individu harus menghilangkan pemikiran persaingan.
Justru kata Aqua terus memperkuat diri dan menjadikan persaingan sebuah tantangan positif
Hal yang perlu ditanamkan salah satunya berpikir positif, berbicara dengan baik tidak menyakiti perasaan.
Beberapa sikap yang bisa dilakukan seperti selalu senyum dan menjadikan masalah hilang.
Hal ini perlu dibarengi dengan upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang disiplin.
Kemudian bila semua hal tersebut terus dilakukan, rezeki dan nikmat akan datang tidak terduga dan tidak terhitung.
Terpenting saat mendapat nikmat harus membagi kepada orang lain. Baik itu material, ilmu pengetahuan dan jasa.
Bagi pegawai yang menawarkan jasa, peningkatan kinerja untuk pelayanan perlu ditingkatkan melalui tahapan tersebut.
Dalam hal ini individu harus mampu mengejar pencapaian setinggi-tingginya namun tetap menjaga kepedulian sosial.
Bagi Aqua yang sebelumnya memotivasi mahasiswa Unand pada Februari 2018 dalam program didikan Subuh, kuatnya kepribadian individu dan sosial akan berujung pada kehidupan yang menyenangkan dan bahagia.
Dia mencontohkan dirinya yang lahir dari keluarga biasa saja, bahkan saat muda tidak ada pemikiran untuk menjadi seorang tokoh saat ini menikmati posisinya.
Salah satu yang dilakukan kata pria yang berdomisili di Yogyakarta itu memunculkan keberanian untuk berkomunikasi dengan beragam individu.
Dalam berkomunikasi tersebut, pemikiran positif harus terus dipegang agar tujuan dapat terealisasi.
Sama seperti pegawai langkah ini bisa menjadi kunci optimal. Tidak terbatas pegawai perguruan tinggi namun instansi lain.
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan saat ini meninggalkan kebiasaan buruk bekerja, seperti malas dan membedakan gender dalam pekerjaan.
Kemudian saat bekerja harus saling melengkapi dalam tugas karena pada satu instansi membutuhkan semua peranan untuk satu tujuan.
Menurutnya membentuk sistem kekeluargaan dan tidak memiliki jarak satu sama lain.
Hal ini perlu ditekankan dengan penguatan komunikasi dengan beberapa aspek.
Pertama dalam hal respek atau menghormati antara satu dengan yang lain, bahkan semua pegawai dihargai.
Kedua, memberikan sikap empati dan memikirkan kebutuhan bersama.
Ketiga, dapat menyesuaikan dengan lingkungan kerja atau posisi.
Keempat gunakan bahasa yang sederhana, umum dan mudah dimengerti.
Kelima, rendah hati dan tidak membedakan satu sama lain.
Kesimpulan dari semua langkah itu yakni melakukan introspeksi diri dan memperbaiki kinerja. Dengan selalu berdoa dan berserah diri. "Hari ini lebih baik dari kemarin dan seterusnya, " kata dia yang pernah jadi jurnalis di beberapa media nasional.
Bagi pegawai perlu menerapkan 4as yakni ikhlas, cerdas, keras dan tuntas.
Tepat untuk perbaikan kinerja
Kedatangan Aqua Dwipayana di Unand menurut Rektor Unand Prof Tafdil Husni menjadi momen penting bagi perbaikan kinerja pegawai khususnya yang di rektorat.
Terlebih kata dia, pada awal 2018 ini menjadi perjuangan kampus mempertahankan akreditasi A.
Diharapkan kehadiran motivator dapat mengubah perilaku dan kinerja beberapa sektor penting yang selama ini tidak baik.
Khususnya dalam memperkuat integritas antara pimpinan dan pegawainya.
"Mendatangkan Aqua butuh puluhan juta, kali ini datang gratis harus dimanfaatkan dengan baik, " ujarnya. (*)