Padang, Biasanya kegiatan dilaksanakan di tepi pantai kali ini di GOR Agus Salim namun diprediksi tetap menarik kelompok perempuan dalam mengaduk kuliner khas Minang yang sudah mendapatkan pengakuan dunia internasional itu.

Kegiatan itu, bagian dari rangkain peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 oleh penyelenggara pesta insan pers Indonesia itu. Pelaksanaan dipercayakan pada pemerintah Kota Padang, Sumbar menggelar Festival Rendang yang diikuti 300 orang peserta.

"Ini agenda tahunan dinas pariwisata namun karena momen HPN pelaksanaannya disamakan jadwalnya, " kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang Medi Iswandi di Padang.

Ia menyebutkan dalam kegiatan yang masih bagian dari rangkaian festival rendang yang diselenggarakan dalam pameran HPN 2018, sebanyak 300 peserta akan berlomba jadi pemasak rendang terlezat.

Bedanya bila sebelumnya berlomba 18 kabupaten dan kota, kali ini 104 kelurahan di kota Padang yang terdiri atas 3 orang pemasak.

Sama seperti tingkat provinsi penilaian lomba ini juga mencakup aspek pakaian, rasa, kebersihan dan estetika dari rendang.

Meski lomba ini merupakan tingkat kota, namun pengunjung akan bisa mencicipi 104 rasa rendang yang beragam usai lomba berlangsung.

"Biasanya kegiatan dilaksanakan di tepi pantai kali ini di GOR Agus Salim namun diprediksi tetap menarik, " ujarnya.
Hal yang membedakan dari pelaksanaan lomba sebelumnya yakni peserta lebih didominasi pemuda dan remaja.

Setiap perwakilan kelurahan yang terdiri atas tiga orang dengan komposisi satu orang ibu-ibu dan dua pemuda.

Ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa rendang bukan milik orang tua saja, namun di masa depan akan diteruskan oleh generasi muda.

Lomba ini merebutkan hadiah total Rp10 juta dengan dewan juri yang berasal dari Padang atau sama seperti lomba tingkat provinsi lalu.

"Keberadaan tamu dalam HPN akan memperkuat eksistensi rendang sebagai makanan dunia, dan pengunjung perlu tahu maknanya, " ujar dia.

Salah satu hal yang ingin ditampilkan dalam lomba ini yakni menginformasikan tidak mudahnya membuat rendang yang empuk karena membutuhkan waktu hingga 4 jam.

Selain itu pengunjung juga dapat merasakan sensasi makan beragam rendang khas dari masyarakat Padang.

Ke depan pihaknya akan meningkatkan kualitas lomba termasuk lebih kreatif dalam merancang kegiatan tersebut.

Sementara itu salah satu event organizer kegiatan festival rendang Owin mengatakan lomba marandang ini sesuai tema HPN yakni "meminang keindahan di Padang sejahtera".
Sebab katanya kuliner yang dinobatkan terlezat di dunia ini memiliki beragam keindahan mulai dari bentuk, rasa dan cara memasaknya yang khas budaya Minangkabau.

Lestarikan
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat berkomitmen melestarikan makanan khas Minangkabau Rendang melalui pelbagai kegiatan dan festival kuliner.

"Festival Marandang setiap tahunnya menjadi salah satu upaya pelestarian kuliner tersebut," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menanggapi pemilihan rendang sebagai makanan terlezat di dunia oleh salah satu media ternama dunia, di Padang.

Dia menyebutkan Festival Marandang yang melibatkan 104 kelurahan lebih dinilai bisa terus mempertahankan eksistensi rendang di tengah banyaknya muncul makanan cepat saji.

Keunggulan rendang yang terdiri banyak bumbu rempah serta bisa disimpan lama masih bisa tersaji selama setiap peserta Marandang melakukan kaderisasi pada yang lebih muda.

Artinya kaum ibu-ibu mengajarkan pada anaknya atau adiknya sesuai dengan bumbu yang telah ada secara turun temurun.

Festival Marandang ini kata dia memilih rendang lezat dan berkualitas tinggi.

Tentu wisatawan yang datang mengunjungi akan disuguhkan kuliner kebanggaan Minang tersebut.

"Menarik konsumen untuk mengenalkan rendang juga menjadi komitmen pemerintah dalam melestarikan rendang," ujarnya.

Dengan harapan kata dia, pengunjung dapat menikmati sekaligus membuat rendang.
Disamping itu komitmen pemerintah lain yakni memberi kesempatan masyarakat membuka usaha menggunakan rendang.

Seperti industri roti rendang, kue dari rendang, dan makanan rasa rendang.

Bahkan melalui dekranasda pihaknya memberikan kesempatan masyarakat untuk berlatih memasak dan memproduksi rendang dengan kreativitasnya masing-masing.

"Sebagai salah satu makanan halal tentu amat mendukung menjadi kuliner andalan wisata halal," ujarnya.***

Pewarta : Webtorial-Miko
Editor : Catur Ujianto
Copyright © ANTARA 2024