Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Malaysia melalui lembaga Tourism Malaysia di Medan membidik kunjungan wisatawan asal Sumbar ke negeri Jiran tersebut dengan menawarkan paket wisata belanja bertajuk "Malaysia Shoping Heaven 2017".
"Kami menjalin kerja sama dengan lima biro perjalanan di Sumbar menawarkan paket wisata belanja akhir tahun dengan harga yang terjangkau," kata Direktur Tourism Malaysia Medan, En Azhari Haron di Padang, Kamis.
Menurut dia dengan adanya penerbangan langsung dari Bandara Internasional Minangkabau ke Kuala Lumpur setiap hari akan mempermudah wisatawan asal Sumbar yang hendak ke Malaysia.
Malaysia Shoping Heaven 2017 mengambil tema "Shop and Fun" yang menawarkan wisata belanja, berobat dan berekreasi.
Pada 2017 pihaknya menggelar even wisata belanja selama tiga kali yaitu Malaysia Super Sale pada 1-31 Maret, Malaysia Mega Sale pada 15 Juni sampai 31 Agustus dan Malaysia Year End Sale pada 1 November sampai 31 Desember.
"Di Padang kami bekerja sama dengan biro perjalanan Glorie Tour, Ero Tour, Ermi Tour, Bravo Tour dan Anugerah Travel," ujar dia.
Harga paket yang ditawarkan mulai dari Kuala Lumpur tur selama tiga hari dua malam dengan harga Rp1,2 juta, Johor Baru Tur tiga hari dua malam senilai Rp2,3 juta dan Kuala Lumpur Sunway tiga hari dua malam seharga Rp2 juta.
Selama 2016 Malaysia mampu meraup 82,1 miliar Ringgit Malaysia dari kunjungan wisatawan atau naik 18,8 persen dibandingkan 2015 yang mencapai 69,1 miliar Ringgit Malaysia.
Sementara, hingga Agustus 2017 jumlah kunjungan wisatawan ke Malaysia sudah mencapai 17,5 juta jiwa dan dari Indonesia berada pada posisi terbanyak kedua setelah Singapura dengan jumlah wisatawan yang berkunjung 1,8 juta orang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan saat ini sektor pariwisata menjadi perhatian semua pihak.
"Semua negara berlomba-lomba menggaet wisatawan namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan wisatawan tersebut," tambah dia.
Saat ini kunjungan wisatawan Malaysia ke Sumbar juga cukup tinggi terungkap dari pernyataan pihak maskapai yang menyatakan tingkat keterisian kursi pesawat rata rata mencapai 90 persen.
"Artinya jika Sumbar ingin lebih banyak lagi dikunjungi wisatawan dari Malaysia maka harus memperbaiki infrastruktur serta sarana dan prasarana," lanjut dia.
Saat ini sedang trend wisata halal dan banyak negara di Asia Tenggara menangkap peluang itu dengan menyediakan kebutuhan bagi wisatawan muslim.
"Harus diakui jumlah wisatawan yang datang ke Malaysia jauh lebih banyak dari pada yang berkunjung ke Sumbar, dan ini berkat promosi yag baik dari negara itu," ujar dia.
Ia menyarankan pemerintah Indonesia sebaiknya mencontoh bagaimana Malaysia mempromosikan wisatanya dengan membentuk badan khusus serta melakukan promosi dengan maksimal.
Apalagi di Sumbar ada penerbangan langsung yang merupakan peluang besar bagi warga negara Jiran itu untuk berkunjung ke daerah ini, sekarang tinggal memaksimalkan promosi.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada September 2017 mencapai 4.347 orang atau turun 16,55 persen dibandingkan Agustus 2017 yang mencapai 5.209 orang.
" Dari 4.347 wisatawan asing tersebut wisatawan asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Sumbar mencapai 3.186 orang, kata Kepala BPS Sumbar Sukardi.
Pada September 2017 tercatat kunjungan wisatawan Australia 345 orang, Perancis 28 orang, Tiongkok 26 orang, Singapura 24 orang, Jepang 21 orang, India 20 orang, Thailand 19 orang, Belanda 16 orang, Amerika Serikat 15 orang dan lainnya 647 orang. (*)