Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumbar, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan hutan sebagai lumbung energi dengan menanam tanaman Kaliandra yang memiliki potensi jadi bahan bakar ramah lingkungan.

         "Potensi tanaman Kaliandra ini sangat besar. Selain sebagai sumber energi, juga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Octavia di Padang, Jumat.

          Tanaman Kaliandra itu, merupakan tanaman perdu yang mempunyai batang berkayu, bertajuk lebat, dapat mencapai tinggi hingga 45 meter dan mempunyai perakaran yang dalam hingga 1,5 meter sampai 2 meter.

          Tanaman itu juga mampu tumbuh di semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat. Sistem perakaran tanaman Kaliandra dapat membentuk bintil akar, bintil akar ini dapat menyerap nitrogen dan menjadikan tanah subur.  

     Salah satu jenis Kaliandra yang paling di kenal adalah jenis Kaliandra bunga merah (calliandra calothyrsus ). Tanaman Kaliandra dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tanah dan di tanam di lereng yang curam sebagai penahan erosi.

          Tidak hanya itu, daun tanaman Kaliandra juga sangat baik untuk ternak hewan karena mengandung protein yang tinggi hingga bagus untuk meningkatkan produktifitas hewan ternak.  
     Kayunya juga bisa digunakan untuk kayu bakar, namun uniknya tidak mengeluarkan asap saat dibakar.

          Yang terpenting, kayu Kaliandra memiliki berat jenis antara 0,5 - 0,8 dan dapat menghasilkan panas sebanyak 4200 kkal/kilogram sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pelet kayu.

          Pelet kayu adalah bahan bakar berbasis biomassa yang lebih ramah lingkungan dari batu bara.

         "Jadi masyarakat dapat menjadikan tanaman Kaliandra ini sebagai pundi-pundi uang," katanya.

         Dinas Kehutanan Sumbar menurutnya terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tanaman Kaliandra itu sebagai lumbung energi. Bahkan, di Sumatra, Sumbar yang pertama mendorong pemanfaatan tanaman itu dan telah menjadi lirikan investor baik itu skala nasional dan internasional.

         "Di Sumatera kita yang pertama. Kalau secara nasional pemanfaatan Kaliandra sudah dilakukan di daerah Jawa dan Kalimantan," tambahnya.

         Budi daya tanaman kaliandra juga sangat mudah, dimulai dari pembibitan, dan penanaman.

         Bibit kaliandra dapat di peroleh dengan cara mendapatkan bibit unggul atau dengan memotong-motong tanaman kaliandra yang sudah tua dan sehat dengan ukuran panjang kurang lebih 20-30 cm.

         Sementara itu proses tanam kaliandra hanya dengan cara menancapkannya pada tanah tanpa harus menggemburkan tanah terlebih dahulu.

         Panen tanaman Kaliandra untuk daun dan buah bisa dilakukan setelah masa tahun mencapai satu tahun. (*)

Pewarta : Miko Elfisha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024