Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mencatat ekonomi provinsi itu pada triwulan II 2017 tumbuh 5,32 persen atau mulai membaik dibandingkan triwulan I 2017 yang berada pada angka 4,98 persen.

         "Setelah berada pada posisi kelima pada triwulan I, pertumbuhan ekonomi daerah kita berada di urutan kedua untuk wilayah Sumatera pada triwulan II," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Selasa.

         Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Bersama Kebijakan Fiskal APBN dan APBD 2017 dengan tema "Urgensi Pembiayaan Fiskal Baru Daerah Dalam Rangka Mendorong Kemandirian Daerah" diselenggarakan oleh Kantor perwakilan  Bank Indonesia Sumatera Barat.

         Menurutnya penguatan konsumsi rumah tangga dan pemerintah, serta perbaikan kinerja ekspor luar negeri menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2017.

         "Momentum Idul Fitri 2017 dan liburan sekolah serta tahun ajaran baru menjadi pendorong meningkatnya permintaan masyarakat pada triwulan II," ujarnya.

         Ia mengatakan peningkatan konsumsi rumah tangga terjadi diiringi dengan perbaikan daya beli seiring adanya tambahan pendapatan dari THR.

         Sementara itu, konsumsi pemerintah mencatat peningkatan akibat adanya kenaikan APBD tahun 2017 serta pemberian gaji ke-14.

         Pada  sisi lain, perbaikan kinerja ekspor luar negeri terus berlanjut hingga triwulan II 2017 karena masih tingginya permintaan  terutama Tiongkok dan Amerika Serikat sejalan  dengan ekspansi dan pemulihan ekonomi dari negara tersebut, lanjut dia.

         Kemudian ia menyampaikan  kinerja lapangan usaha pertanian juga membaik seiring dengan masih berlanjutnya panen produksi tanaman bahan makanan didukung  cuaca yang  kondusif  mendukung proses produksi dan pengeringan gabah.

         "Peningkatan produksi tersebut juga didukung oleh adanya komitmen pemda untuk mendukung program ketahanan pangan," ujarnya.

          Sementara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 persen hingga 5,7 persen.

         "Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

         Irwan mengatakan  untuk mempercepat penyerapan APBD pihaknya dengan ketat melakukan pengawasan dan mewanti-wanti organisasi perangkat daerah agar komitmen dalam penyerapan anggaran.

         Kemudian ia mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor  saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.

         Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.

         Berikutnya cara yang paling efektif menggerakan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggembangkan sektor pariwisata.

         Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup,  uang akan beredar karena pengunjung akan  makan dan  minum, berbelanja oleh-oleh hingga jasa sewa kendaraan, katanya.

         Menurutnya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan juga akan menekan angka kemiskinan dan pengganguran karena fakta membuktikan daerah-daerah tujuan wisata seperti Bali dan Yogyakarta angka kemiskinannya relatif rendah.

         "Karena itu kepada pemerintah daerah mari perbaiki objek wisata yang ada, rangkul masyarakat setempat, kalau lokasi tersebut ramai masyarakat akan sejahtera," kata dia.

         Ia menyampaikan pemerintah provinsi siap membantu daerah yang ingin mengembangkan pariwisata dengan kucuran dana dengan syarat harus serius. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024