Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kesulitan memperoleh elpiji  tiga kilogram. Kalaupun ada harganya mencapai Rp25.000 per tabung.

      "Benar, sejak bulan Ramadhan 1438 hijriah ini elpiji tiga kilogram sulit didapat. Jika ada harganya cukup tinggi," kata salah seorang pedagang elpiji tiga kilogram, Handro (22) di Simpang Empat, Kamis.

     Ia mengatakan dirinya tidak mengetahui apa penyebab langkanya elpiji tiga kilogram tersebut. Sementara masyarakat banyak memakai yang tiga kilogram.

     Menurutnya kelangkaan elpiji tiga kilogram tersebut sudah terjadi sejak dua minggu terakhir sampai bulan ramadhan ini.

     Ia mengatakan sejak pemerintah melakukan peralihan dari minyak tanah ke elpiji masyarakat banyak beralih ke tabung tiga kilogram. Namun saat ini elpiji tiga kilogram sulit diperoleh, walaupun ada harganya tinggi.

      Sejumlah pangkalan dan pengecer belakangan ini mulai mengeluh karena kesulitan mendapatkan stok elpiji tiga kilogram. 

      Akibat kondisi tersebut sejumlah masyarakat dan konsumen elpiji tiga kilogram sering kecewa. Ketika pedagang ditawarkan untuk beralih menggunakan elpiji tabung lima kilogram atau dua belas kilogram masyarakat setempat enggan dengan alasan harga yang terlalu mahal.

      Pedagang lainnya, Yuni (35)  penyebab lain kelangkaan elpiji tiga kilogram adalah banyaknya masyarakat atau pedagang yang mampu secara ekonomi masih menggunakan tabung tiga kilogram akibatnya masyarakat miskin menjadi tidak kebagian.

      Penyebab lain kelangkaan elpiji tiga kilogram karena adanya antrean panjang di tempat pengisian ulang elpiji tiga kilogram di Padang. Sehingga hal tersebut berdampak terhadap distribusi dan stok di tingkat pedagang.

      Ia mengharapkan kelangkaan dan kekosongan stok elpiji tiga kilogram bisa cepat teratasi oleh pemerintah. Sebab saat ini permintaan masyarakat meningkat karena kebutuhan bulan Ramadhan dan lebaran nantinya. (*)

Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2024