Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Bangunan kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol PBD) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat terbakar pada Selasa Sore.
"Kerugian ditaksir mencapai Rp3 miliar lebih dan dipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini," kata Kepala Badan Kesbangpol PBD setempat, Adriyusman di Sawahlunto.
Menurutnya, kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB setelah terdengar ledakan cukup keras dari salah satu ruangan yang diduga lokasi awal terpicunya titik api.
Kemudian, lanjutnya api semakin membesar dan menjalar hingga ke seluruh ruangan dan para pejabat serta staf langsung berlarian menyelamatkan diri dengan barang-barang yang mudah dibawa.
"Dugaan sementara sumber ledakan berasal dari gudang arsip dan logistik milik bidang PBD," ujar dia.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar setempat, Asri Refelta menjelaskan pihaknya menurunkan sebanyak empat unit mobil kebakaran, satu unit mobil bom air dan dibantu oleh mobil tanki milik PDAM Sawahlunto dan Bidang Lingkungan Hidup kota itu.
"Api baru bisa dipadamkan seluruhnya sekitar satu jam lebih, titik yang paling sulit adalah di bagian gudang yang diduga menjadi sumber kebakaran," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor setempat, Kompol Yon Hendri SH mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
"Berdasarkan pengumpulan informasi tahap awal diduga peristiwa ini dipicu adanya arus pendek pada ruangan tersebut sebelum terjadi ledakan," ungkapnya.
Pihaknya, lanjut dia masih mendalami tentang pemicu ledakan dan dari keterangan saksi mata selain arsip diruangan tersebut juga menjadi tempat penyimpanan bantuan logistik bencana berupa kompor dan beberapa benda lainnya yang mudah terbakar.
Terkait fungsi pelayanan lembaga tersebut kepada masyarakat, Wakil Wali Kota Sawahlunto, H Ismed menegaskan seluruhnya akan tetap berjalan seperti biasa.
"Hari ini juga kami segera memutuskan lokasi kantor sementara dan besok pagi seluruh pejabat dan staf yang ada akan tetap bekerja seperti biasa," tegas dia. (*)