Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di wilayahnya berlaku menyeluruh.
"Kesiapan sarana prasarana berupa komputer dia masing-masing SLTP dan SLTA sudah memadai, yakni sepertiga dari jumlah total peserta," kata Kepala Dinas Pendidikan setempat, Marwan di Sawahlunto, Rabu.
Yang menjadi kendala saat ini, jelasnya, keterbatasan jaringan internet di beberapa sekolah yang jauh dari pusat kota.
Pihaknya akan membentuk sistem rayonisasi dengan tiga kali masa pergantian waktu ujian dalam satu hari untuk mengatasi kendala tersebut.
"Hal itu bertujuan untuk menampung seluruh peserta ujian yang sekolahnya belum memiliki jaringan internet yang memadai, sebagian besarnya adalah bangunan sekolah tingkat SLTP," kata dia.
Menurutnya, penetapan gedung sekolah yang akan ditunjuk menjadi lokasi pelaksanaan UNBK tersebut, masih dibahas bersama pihak sekolah dengan pendekatan harus memudahkan akses bagi peserta ujian.
Pemberlakuan sistem UNBK tersebut, merupakan rangkaian persiapan oleh pihaknya sebelum sistem tersebut wajib diberlakukan secara menyeluruh pada 2019 seperti yang diperintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia mengatakan, peserta UN 2017 tingkat SMA/MA diperkirakan berjumlah 496 pelajar dengan estimasi ketersediaan perangkat komputer sebanyak 86 unit.
Sementara untuk pelajar SMK, lanjutnya, diperkirakan mencapai sebanyak 327 pelajar dengan perkiraan ketersediaan perangkat sekitar 137 unit.
"Untuk peserta ujian dari tingkat SMP/MTs tercatat sebanyak 961 orang dengan jumlah perangkat komputer yang tersedia sebanyak 100 unit," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, mengatakan pelaksanaan UNBK harus diselenggarakan di sekolah yang siap.
"Ada delapan syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan UNBK yakni sarana komputer, mekanisme distribusi soal, pelatihan terhadap siswa, pelatihan terhadap guru mata pelajaran yang diujikan, petugas Dinas Pendidikan, teknisi peralatan UNBK, server di sekolah karena memakai jaringan lokal, dan waktu sosialisasi," jelasnya. (*)