"Kunjungan ini merupakan lanjutan dari rangkaian acara seminar nasional yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikahimsi Muhammad Wildan Rafzanjaningrat A.Y di Sawahlunto, Rabu.
Menurutnya kunjungan ke tempat-tempat bersejarah ini dilakukan guna menambah wawasan sejarah yang ada di Kota Sawahlunto, karena peserta yang ikut dalam kunjungan ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ia menambahkan kunjungan ini tidak hanya untuk berwisata, akan tetapi juga akan diadakan diskusi dengan komunitas sejarah dan pengelola tempat-tempat bersejarah yang ada.
"Peserta kunjungan ini berasal dari beberapa wilayah di Indonesia, diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jambi dan Sumbar, oleh karena itu kami juga akan mengadakan diskusi dengan komunitas sejarah yang ada disini," katanya.
Selain itu Ketua Panitia pelaksana Seminar Nasional dan Kunjungan Sejarah Rizky Wira Yuda mengatakan pemilihan Sawahlunto sebagai lokasi kunjungan karena Sawahlunto memiliki nilai historis tersendiri yang berhubungan dengan pertambangan.
"Sawahlunto itu terkenal dengan Kota Tambang karena aktivitas pertambangan yang dilakukan pada masa kolonial, makanya kami memilih kota ini untuk kunjungan," katanya.
Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Nilai Budaya Kantor Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto Udlil Imam Zul menyambut baik kedatangan rombongan mahasiswa sejarah ke Kota Sawahlunto.
Menurut dia kunjungan ini diharapkan sama-sama berdampak positif bagi ke dua belah pihak, dan kalau bisa hal ini bisa berkelanjutan karena bisa saling bertukar fikiran terhadap pengelolaan wisata sejarah yang ada.
"Kami berharap kunjungan seperti ini dapat berlanjut pada diskusi-diskusi dan kalau bisa penelitian-penelitian yang berkaitan dengan sejarah Kota Sawahlunto," katanya. (*)