Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menetapkan Nagari Tanjuang Batuang sebagai daerah pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2016.
     
Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama dalam kegiatan tersebut di Nagari Tanjuang Batuang, Selasa, mengatakan pencanangan BBGRM ke-13 ini menjadi momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan semua elemen untuk bersama-sama membangun nagarinya. 
     
"Kegiatan BBGRM merupakan bentuk perencanaan pembangunan yang diarahkan pada penguatan pengembangan nilai-nilai gotong royong masyarakat, menciptakan integrasi sosial budaya," ujarnya.
     
Ia menyebutkan bahwa pelaksanaan BBGRM setiap tahunnya bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya gotong royong masyarakat yang semakin memudar. 
    
 "Budaya gotong royong ini kita akui sudah mulai menipis di tengah masyarakat kita, padahal budaya gotong royong sudah mengakar lama di tengah masyarakat kita. Untuk itu kita harapkan melalui kegiatan BBGRM budaya gotong royong itu tumbuh kembali sebagai pemersatu bangsa," ujarnya.
    
 Ia menyebutkan pembangunan terencana dan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penguatan integrasi sosial serta pemeliharaan hasil pembangunan. 

"Itu kata kunci yang harus kita pegang dalam menghayati pelaksanaan BBGRM. Sebab, konsep itu yang melandasi masyarakat kita senantiasa hidup rukun bersama-sama," tuturnya.
     
Atos juga meminta agar para wali nagari mengalokasikan sejumlah Dana Desa untuk peningkatan kesenian tradisional sebagai bagian dari pelestarian adat, budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat. 
    
 "Kepada seluruh wali nagari, hal ini sudah saya sampaikan. Bahkan, pihak Kementerian PDT juga sudah kasih lampu hijau, dana desa boleh dialokasikan untuk peningkatan budaya dan kesenian tradisional," ujarnya. 
   
  Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) M. Ikhsan mengatakan melalui pencanangan BBGRM ini diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat.
   
  "Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dengan terbukanya akses transportasi sebagai urat nadi perekonomian," ujarnya. 
   
  Menurutnya, alasan dipilihnya Nagari Tanjung Betung sebagai pusat pencanangan BBGRM 2015, karena keberhasilan nagari itu sebagai pelaksana terbaik kegiatan BBGRM tingkat Provinsi Sumbar tahun 2015. 
   
  "Nagari ini terbaik dalam pelaksanaan BBGRM tingkat provinsi. Ini dasar kita menunjuk Tanjung Betung sebagai lokasi pusat pencanangan," ujarnya. 
   
  Ia mengatakan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur akan digelar di setiap nagari, dimana anggarannya sudah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja (APB) di tiap nagari. 
   
  "Untuk besaran pagu dana kegiatan BBGRM ini sudah dialokasikan dananya pada APB masing-masing nagari, tergantung dari apa kegiatan pembangunannya," katanya. 
   
  Wali Nagari Tanjung Betung Abdul Haris mengatakan masih banyak infrastruktur di kanagarian tersebut butuh sentuhan pembangunan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.   
   
  "Contohnya saja MCK di salah satu kejorongan di Tanjuang Alai, belum ada. Untuk itu, dana BBGRM tahun ini akan kita alokasikan untuk pembangunan MCK di jorong itu," katanya. 
   
  Ia juga meminta, agar pemerintah setempat mengalokasikan sejumlah anggaran untuk pembangunan gedung baru kantor wali nagari setempat.
    
 Sebab, kata dia, gedung yang saat ini ditempati tidak layak pakai karena sudah termakan 

     "Dibangun sejak tahun 1971, sudah selayaknya  Kantor Walinagari Tanjung Betung yang sudah tua dan mengalami kerusakan dilakukan perehaban berat. Agar sama dengan kantor walinagari lainnya yang sudah dibangun baru," ujarnya. (*)

Pewarta : Riko Saputra
Editor :
Copyright © ANTARA 2024