Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), menggelar kegiatan dzikir dan doa bersama memperingati wafatnya pahlawan nasional pencetus Sumpah Pemuda, Muhammad Yamin pada Senin 17 Oktober 2016.
"Daerah ini adalah tempat kelahiran tokoh nasional sehingga menjadi kewajiban tersendiri bagi kota Sawahlunto untuk mengingatkan seluruh komponen dan elemen bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan sosok pejuang yang telah memberikan sebagian hidupnya untuk memerdekakan sekaligus memajukan bangsa," kata Wali Kota Ali Yusuf, di Sawahlunto, Selasa.
Menurutnya, sumbangsih yang telah diberikan pria kelahiran Talawi, Kota Sawahlunto, pada 24 Agustus 1903 itu, mulai terlihat sejak masa perjuangan pergerakan kemerdekaan hingga jaman kemerdekaan baik di bidang sastra, sejarah, budaya, politik dan hukum konstitusi negara.
Selain itu, lanjutnya, beliau juga merupakan salah satu dari tiga perumus Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia.
"Sebagai seorang tokoh sentral pada masanya, Muhammad Yamin juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati, salah satunya dapat dibuktikan dari amanatnya untuk dibawa kembali ke tanah kelahirannya dan dikebumikan tepat disamping makam orangtuanya, Tuanku Oesman Bagindo Khatib," jelasnya.
Pada kegiatan peringatan untuk kali kedua dilaksanakan oleh pemerintah kota, pihaknya mengundang seluruh masyarakat Indonesia untuk datang ke Sawahlunto untuk berdzikir dan doa bersama untuk mengenang 54 tahun wafatnya Mahaputra Mohammad Yamin.
"Beliau telah mengajarkan kita semua tentang imaji ke-Indonesiaan melalui serangkaian perjuangan dalam memerdekakan bangsa ini dari belenggu penjajahan," ujar Ali Yusuf.
Sehingga, setiap individu generasi penerus bangsa bisa mendapatkan pengajaran bagaimana pentingnya memelihara serta menerapkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai modal dasar yang kuat dalam mengisi kemerdekaan negara Republik Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda teladani sikap kepahlawanan yang dimiliki sosok Pahlawan Nasional, Prof DR Muhammad Yamin.
"Sejarah telah mencatat jejak kegigihan perjuangan beliau dalam menyatukan semangat pemuda yang terlihat dari riwayat hidup sejak ia merintis gerakan pemuda "Jong Sumatera"," kata dia, saat ziarah ke makam Muhammad Yamin di kawasan Talawi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) pada Agustus lalu.
Selain dikenal sebagai seorang sarjana hukum, sastrawan, tokoh politik, dan penggali sejarah Indonesia dan pencetus sumpah pemuda dengan pendidikan terakhir di Rechtshogeschool Jakarta pada 1932, Muhammad Yamin juga dikenal giat dalam pergerakan politik sejak muda.
Ia pernah menjabat sebagai ketua Jong Sumatranen Bond (1926-1928), ketua Indonesia Muda (1928) dan pernah menjabat sebagai ketua Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara pada periode 1961-1962 sebelum wafat di Jakarta pada 17 Oktober 1962. (*)